Gubernur Ganjar Berharap Pendampingan Pasien COVID-19 yang Jalani Isolasi Mandiri Dimasifkan
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARAT - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengharapkan program-program pendampingan bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri lebih dimasifkan dan disebarluaskan lagi.

"Ini yang sebenarnya saya tunggu-tunggu, ide-ide dengan 'tele conseling' dan 'tele medicine' ini harus digas lagi. Saya sudah menyampaikan hal ini ke beberapa kampus dan memang belum semuanya bisa karena ada perbedaan ide dan gagasan," katanya di Semarang, dilansir Antara, Sabtu, 21 Agustus.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan dalam acara webinar "Peran Perguruan Tinggi dalam Pandemi COVID-19 melalui Layanan Unissula Virtual Home Care (UVHC)" secara daring.

Orang nomor satu di Jateng itu, menyebut "tele medicine" seperti yang ada dalam Program UVHC tersebut sesuai dengan program rumah sakit tanpa dinding yang digagas oleh dirinya.

Program rumah sakit tanpa dinding yang dimaksud adalah penggunaan teknologi sehingga masyarakat tidak harus datang ke rumah sakit dan bisa menyelesaikan persoalan sendiri dengan bantuan atau panduan dari dokter.

"Jadi semua tidak harus berbondong-bondong ke rumah sakit. Langkah dari kawan Tim UVHC ini menurut saya bagus untuk mengawali dan musti didorong, mudah-mudahan program ini bisa membantu masyarakat untuk menolong dirinya dari rumah, tentu dengan dipandu oleh ahlinya," ujarnya.

Ganjar mengatakan jika selama ini banyak yang membuat program atau aplikasi "tele medicine", namun penggunaannya tidak terlalu sukses karena tidak banyak dikenal orang.

"Masih ada ratusan bahkan ribuan pasien yang harus kita pantau. Artinya ini bisa di-'launching', dibuka, dan disebarkan tiap hari sehingga banyak diketahui. Banyak yang membuat aplikasi tetapi tidak sukses menggunakan karena tidak banyak yang kenal. Itu mesti diatur dengan baik. Saya kira Unissula sudah baik, ini langkah bagus dan kami akan sangat senang," katanya.

Ganjar juga menyambut langkah Tim UVHC untuk bekerja sama dengan Pemprov Jateng dan meminta agar secepatnya berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Jateng, khususnya terkait data pasien isolasi mandiri yang memerlukan pantauan dan panduan dari tenaga kesehatan.