Bagikan:

JAKARTA - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, menggelar upacara bersama warga dengan status orang tanpa gejala di halaman isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jateng, Selasa, 17 Agustus. Upacara itu diikuti 200-an warga yang sedang menjalani isolasi, para tenaga kesehatan dan relawan, termasuk TNI, dan Polri, dengan mengenakan baju hazmat lengkap, dimulai sekitar pukul 07.15 WIB.

Ganjar ingin melaksanakan upacara dengan warga para penyintas COVID-19 bersama tenaga kesehatan dan relawan di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali.

"Saya kira pada upacara perayaan 17 Agustus dalam nuansa kesedihan itu, masih dirasakan kita semua. Saya pingin semua bersemangat dan tadi kelihatan semangatnya warga para penyintas dan saya ingin kali ini bersama-sama tenaga kesehatan untuk bisa merayakan 17-an di Donohudan," katanya dikutip dari Kanal YouTube Ganjar Pranowo.

Usai upacara, Ganjar berdialog dengan warga OTG dan memberikan semangat bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI untuk melawan COVID-19, sehingga mereka segera pulih (sehat) dan kembali ke daerahnya masing-masing.

Pada kesempatan itu juga memberikan hadiah satu unit sepeda motor kepada seorang guru bernama Atlas asal Kecamatan Kemalang, Klaten, yang sedang berulang tahun bersamaan Hari Kemerdekaan RI.

"Sebagai guru bukan PNS, bayarannya berapa sebulan?" tanya Ganjar.

"Rp800.000 sampai Rp1 juta," jawab Atlas.

Sembari bercanda, Ganjar bertanya mau hadiah apa untuk ulang tahun. Ganjar awalnya ingin memberikan kado buah. Namun, keinginan itu diganti.

"Untuk Mas Atlas saya hadiahi sepada motor. Biar cepat sehat, mengajarnya juga semangat, saya doakan panjang umur," kata Ganjar Pranowo yang disambut dengan tepuk tangan semua peserta upacara.