Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kebijakan penurunan biaya tes PCR merupakan kabar baik bagi masyarakat.

"Saya kira ini yang ditunggu, sebab selama ini masyarakat cukup terbebani dengan mahalnya biaya tes PCR, apalagi PCR itu kan jadi syarat orang bepergian," kata Ganjar di Semarang dikutip Antara, Kamis, 19 Agustus.

Menurut Ganjar, dengan turunnya biaya PCR hingga 50 persen sesuai instruksi Presiden Joko Widodo itu tentu membuat masyarakat senang.

"Saya kira ini berita baik untuk masyarakat mendapatkan layanan yang mudah dan murah," ujarnya.

Namun Ganjar berpikir dan berharap pemerintah pusat menghitung ulang berapa sebenarnya biaya yang mesti dikeluarkan untuk setiap melakukan tes PCR. Artinya komponen di dalamnya dihitung yakni harga reagen, VTM dan insentif tenaga dan prosesnya.

"Jangan-jangan, ada harga yang jauh lebih baik dan bagus sehingga bisa lebih murah," katanya.

Ganjar mengaku sudah bertanya kira-kira harga pengetesan untuk satu orang dan untuk membeli reagen, misalnya satu orang membutuhkan biaya sekitar Rp200 ribu.

"Ditambah VTM dan lain-lain, ya sekitar itulah, sekitar Rp350 ribu, maka sebenarnya hitung-hitungan kami, kalau ada orang dagang itu sudah bagus, tapi jangan banyak cari untungnya. Maka apa yang menjadi ketetapan Presiden itu sudah sangat bagus,"  ujar Ganjar.