JABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menargetkan Provinsi Jabar bisa menjadi juara satu atau pusat investasi se-Asia Tenggara (ASEAN). Selama bertahun-tahun Jabar menjadi pusat atau tujuan investasi nomor satu di tanah air."
"Saya targetkan kepada seluruh yang hadir kita harus naik kelas, kita harus jadi juara satu investasi se-Asia Tenggara (ASEAN), bukan lagi se-Indonesia. Maka semua harus gerak," kata Ridwan Kamil usai meluncurkan Ekosistem Investasi Jabar via daring, Antara, Kamis, 19 Agustus.
Untuk mendukung hal itu, Kang Emil meminta agar Ekosistem Investasi Jabar dapat mendorong peningkatan investasi dan kemudahan berusaha khususnya pelaku UMKM.
Ekosistem Investasi Jabar merupakan media sinergi dan terintegrasi yang berperan dalam melakukan identifikasi, mapping potensi, peluang, serta tantangan investasi, dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha, baik untuk usaha besar, menengah, maupun UMKM.
Identifikasi peluang investasi juga mencakup ketersediaan infrastruktur pendukung konektivitas yang menghubungkan sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi di Jabar baik di wilayah utara maupun selatan.
BACA JUGA:
"Pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan II 2021 melesat ke angka 6,13 persen (YoY) setelah sebelumnya pada Triwulan ke-1 tahun 2021 masih -2,44 persen (YoY). Investasi jadi faktor pendorong tingginya angka pertumbuhan ekonomi di mana berkontribusi hampir 25 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar," ujarnya.
Realisasi investasi PMA dan PMDN di Jabar pada semester I 2021 telah mencapai Rp72,46 trilliun.
Rinciannya, realisasi PMA sebesar Rp44,27 trilliun dan realisasi PMDN sebesar Rp28,19 trilliun. Angka ini telah mencapai 56,90 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp127 triliun pada 2021.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih menuturkan, Pemda Provinsi Jabar sudah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ekosistem investasi.
Mulai dari penyusunan dan sosialisasi regulasi terkait investasi dan kemudahan berusaha di Jabar, kampanye Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk Pelaku UMKM dan penggalian potensi dan peluang investasi bagi pelaku UMKM melalui event Cinematography of Investment Festival (Cifest).
"Kemudian kami juga akan optimalisasi West Java Investment Hub (WJI-Hub) sebagai media yang dapat digunakan untuk showcase dan networking antara project owner dengan calon investor," ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto menyampaikan, melalui ekosistem investasi diharapkan dapat tersusun blue print, roadmap, serta rencana aksi pengembangan investasi dan kemudahan berusaha di Jabar.
Untuk memperkuat komitmen dukungan komponen pentahelix dan seluruh stakeholders terkait, dalam rangkaian launching juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan komitmen bersama membangun ekosistem investasi untuk mewujudkan “Investasi Juara”.
Penandatanganan dilakukan oleh 18 instansi yang merupakan representasi dari komponen pentahelix Jabar, antara lain Kepala OJK Jabar Indarto Budiwitono, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, pimpinan perbankan temasuk Dirut Bank BJB, Pimpinan Wilayah BCA dan Bank-Bank HIMBARA, HIPMI, Kadin, ISEI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar.