Kapolri Minta Pos Penyekatan di Babel Dioptimalkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/DOK Humas Polri

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggelar rapat evaluasi penanganan dan pengendalian COVID-19 bersama Forkompimda Bangka Belitung. 

Dalam satu bulan terakhir, terjadi kenaikan angka terkonfirmasi positif COVID-19 di Bangka Belitung. Hal tersebut disebabkan karena tingginya mobilitas masyarakat di berbagai sektor.

“Hal ini mengakibatkan mobilitas masyarakat menuju dan keluar Babel meningkat dalam satu bulan terakhir. Padahal masih ada PPKM untuk kebijakan selanjutnya,” kata Kapolri dalam arahannya ke Forkompimda Babel dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 14 Agustus.

Karena itu, Kapolri meminta agar Forkompimda kembali mengoptimalkan pos penyekatan di titik-titik perbatasan antar Kecamatan, Kabupaten dan Kota hingga antar Provinsi. Tidak hanya itu, operasi yustisi di tempat keramaian maupun di sentra ekonomi yang dilakukan pelonggaran juga perlu ditingkatkan. 

“Untuk mengurangi mobilitas potensi penularan,” imbuhnya. 

Hal tersebut, kata Kapolri, juga harus diiring dengan sosialisasi masif kepada masyarakat terhadap protokol kesehatan dan kebijakan PPKM yang sedang dijalankan. 

Listyo Sigit mengatakan upaya itu merupakan ikhtiar selain melawan virus corona juga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional yang sudah tumbuh 7,07 persen. Sementara di Kepulauan Babel sendiri tumbuh 6,85 persen. 

“Modal dasarnya, tekan kasus COVID dengan strategi pengendalian yang memperhatikan keseimbangan antara penyekatan (mengurangi mobilitas) dan pelonggaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbau Kapolri.

Di sisi lain, Kapolri meminta agar Forkompimda aktif menyampaikan kepada masyarakat yang memilih melakukan isolasi mandiri agar bergeser ke tempat isolasi terpadu atau isoter yang telah disiapkan. Hal tersebut penting, karena pada isoter telah disiapkan segala fasilitas termasuk tenaga kesehatan yang baik. 

“Isoter yang sudah disiapkan tentunya punya tenaga kesehatan cukup dan pengawasan perawatan yang lebih baik dibandingkan isoman. ini harus dilaksanakan sehingga masyarakat yang dirawat bisa betul-betul sembuh dan resiko penularan akibat isoman yang tidak terdeteksi bisa dihindari,”  ujar Kapolri. 

Terhadap kebutuhan oksigen dan obat-obatan, Kapolri mengatakan, dirinya bersama Panglima TNI telah menyampaikan kepada pemerintah untuk bisa ditambah dalam rangka penanganan COVID-19 di Babel. 

“Juga terkait bansos dari pusat, daerah dan TNI-Polri harus juga betul-betul sampai kepada masyarakat yang terdampak agar semua berjalan dengan baik,” kata Kapolri.