Wagub DKI: Pembukaan Kegiatan Diperbanyak Jika COVID-19 Turun Signifikan
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pembukaan  kegiatan dan aktivitas di ibu kota akan diperbanyak apabila kasus COVID-19 turun secara signifikan.

"Insyaallah seiring dengan peningkatan pelaksanaan vaksin, kemudian seiring turunnya Penularan COVID-19, pemerintah pusat membuka tempat-tempat kegiatan," kata Riza dikutip Antara, Sabtu, 14 Agustus.

Hal ini diungkapkan Riza menyusul mulai dilakukannya pelonggaran dan pembukaan sejumlah sektor oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kendati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI masih level 4, karena saat ini kondisi penularan COVID-19 di Jakarta mulai melandai dan vaksinasi juga dikebut.

Riza menjelaskan pelonggaran yang dilakukan pihaknya saat ini adalah membuka kembali pusat perbelanjaan modern (Mal), kemudian tempat olahraga "outdoor" hingga pelonggaran mobilitas warga dengan membuka 20 titik penyekatan.

Dia menyebut semua pelonggaran itu telah tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 974 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Desease 2019 yang dikeluarkan Gubernur Anies Baswedan pada 10 Agustus 2021.

Kepgub ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Meski demikian, dengan dilakukannya pelonggaran dan operasi beberapa sektor, Riza tetap meminta agar masyarakat tetap patuh protokol kesehatan, serta meminta masyarakat tetap berada di rumah jika tak ada keperluan mendesak.

"Sekalipun ada pelonggaran, tetapi kami minta tetap tempat terbaik adalah di rumah dan tetap melaksanakan prokes secara baik. Laksanakan PPKM Level 4 secara disiplin dan bertanggungjawab," tuturnya.

Melandai

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kondisi Jakarta sekarang ini sedang menuju di ambang batas aman penyebaran COVID-19 di mana situasi COVID-19 jauh lebih baik dari sebelumnya.

Anies mengatakan, saat ini kasus aktif COVID-19 di DKI sudah menurun drastis setelah sebelumnya Ibu Kota punya 113.000 kasus aktif pada puncak ledakan gelombang kedua 16 Juli 2021 lalu.

Hingga sekarang ini jumlah kasus aktif di Jakarta sebanyak 9.453 orang yang masih di rawat di rumah sakit atau isolasi mandiri. Di sisi lain, "positivity rate" atau persentase kasus positif di Jakarta juga sudah turun menuju batas ideal yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Lalu sekarang alhamdulillah kasus aktif kita sudah di bawah 100.000 dan kemudian "positivity rate" kita sudah di bawah 10 persen. Itu adalah ambang batas aman, aman idealnya di bawah 5 persen jadi kita sedang menuju ke sana," kata Anies.

Menurunnya kasus aktif di Jakarta, lanjut Anies, membuat 140 rumah sakit rujukan di Jakarta kini lengang. Banyak tempat tidur dan fasilitas kesehatan lowong setelah sebelumnya Anies Baswedan dan jajarannya nyaris kelimpungan karena semua rumah sakit itu penuh terisi pada puncak ledakan COVID-19 gelombang kedua.

Sekarang ini keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Jakarta hanya 33 persen saja, sementara keterisian tempat tidur di ruang ICU 59 persen. Sebagai perbandingan, pada puncak ledakan kedua keterisian tempat tidur di atas 90 persen. Bahkan sejumlah rumah sakit sampai membuat tenda darurat untuk menampung pasien.

"Padahal kita tahu batas aman untuk tempat tidur itu di bawah 60 persen. Jadi Jakarta ini sudah sangat baik kondisinya," tutur Anies.