Belum Beroperasi, Bangunan RSUD Banda Panduang Solok akan Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar (tengah) saat memimpin rapat koordinasi terbatas di Balai Kota Solok, Sumbar (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Solok akan menjadikan bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Banda Panduang, Solok, Sumatera Barat, sebagai tempat isolasi terpusat untuk pasien COVID-19.

"RSUD Kota Solok di Banda Panduang, Kecamatan Lubuk Sikarah, yang saat ini masih dipacu pengerjaan pembangunannya, direncanakan akan dimanfaatkan untuk tempat isolasi terpusat," kata Wali Kota Solok Zul Elfian Umar dilansir Antara, Rabu, 11 Agustus.

Ia menyampaikan hal itu saat pelaksanaan rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Solok yang bertempat di ruang rapat wali kota.

Menurutnya, karena saat ini RSUD di Banda Panduang belum beroperasi dan masih dalam tahap pembangunan, maka untuk sementara bangunan itu akan dimanfaatkan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

"Saya berharap penanganan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Solok dapat lebih terarah dan terkendali," ujar dia.

Selain itu, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan sampel oleh laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang bahwa pada 10 Agustus 2021 terdapat tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak lima orang.

Dengan demikian, katanya, data kasus positif COVID-19 di Kota Solok bertambah menjadi 2.051 orang, yakni terdiri atas kasus sembuh 1.685 orang, isolasi di RST Solok lima orang, isolasi RSUD M Natsir satu orang.

Selanjutnya isolasi di RSUP M Djamil satu orang, isolasi di Posko Banda Panduang satu orang, isolasi mandiri 303 orang dan meninggal dunia 54 orang.

Ia mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup serta mengikuti anjuran pemerintah dalam menjalani protokol kesehatan.

Hal itu, katanya, bertujuan untuk mencegah semakin parahnya penyebaran COVID-19 di Kota Solok atau dikenal sebagai Kota Beras Serambi Madinah itu.