Diturunkannya Patung Cecil Rhodes dari Universitas Oxford
Patung Cecil Rhodes di Kampus Oxford (dok. Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Seiring meluasnya aksi solidaritas Black Lives Matter (BLM), perusakan patung-patung dengan dosa masa lalu melanggengkan perbudakan juga makin masif. Hal ini membuat otoritas kampus Oriel di Universitas Oxford mempertimbangkan untuk menurunkan patung-patung terkait dengan isu perbudakan.

Salah satu patung yang ada di kampus Oxford adalah Cecil Rhodes. Alhasil berdasarkan pertimbangan komite independen, patung yang dibuat pada abad ke-19 itu akan segera diturunkan pihak kampus.

Melansir Reuters, patung tersebut telah menjadi sasaran dari aksi solidaritas yang mengumandangkan antirasisme, pasca kematian warga kulit hitam, George Floyd oleh Polisi Minneapolis, Amerika Serikat (AS). Setali dengan itu, warga keturunan dan kulit hitam yang berkuliah di Oxford menyuarakan untuk penurunan patung-patung salah satunya Cecil Rhodes.

“Pertama, ini momen untuk dirayakan. Energi dan tekanan harus diberikan pada Oriel untuk melihat keinginan ini,” kata Sizwe Mpofu-Walsh seraya merespon penurunan patung Cecil Rhodes yang dalam hidupnya melanggengkan perbudakaan tersebut, Kamis, 18 Juni.

Rhodes sendiri merupakan pengusaha asal Inggris yang memiliki bisnis pertambangan, termasuk tambang berlian di Afrika Selatan. Rhodes pun menjadi tokoh sentral dalam proyek kolonialisasi Inggris di Afrika Selatan. Atas perannya tersebut, Rhodes diyakini oleh pengunjuk rasa sebagai seseorang yang membuka jalan bagi apartheid, pemisihan ras antara kulit putih dan kulit hitam.

Kelak, karena Cecil Rhodes yang pernah berkuliah di Universitas Oxford tepatnya di kampus Oriel, tokoh kolonial tersebut lalu menghibahkan hartanya lewat program beasiswa Rhodes. Atas dasar itu, dirinya dikenang, apalagi sudah 8 ribu mahasiswa dari berbagai dunia yang merasakan nikmatnya berkuliah dikampus bergenggsi tersebut lewat lajur biasiswa Rhodes, termasuk di antaranya mantan Presiden AS, Bill Clinton.

Meski begitu, warga Inggris dan warga Afrika Selatan yang terluka dengan sepak terjang Rhodes tetap memandangnya sebagai sosok yang memiliki dosa masa lalu. Oleh sebab itu, Kampanye #RhodesMustFall telah dimulai sejak 2015 di Afrika Selatan.

Di mana patung Rhodes di Universitas Cape Town dirubuhkan. Sayangnya, kampus Oriel, Universitas Oxford, tetap menyatakan akan mempertahankan patung pada 2016.

Beruntung, otoritas kampus Oriel telah berjanji untuk menjawab rekomendasi pengunjuk rasa. Nantinya, komite independen yang dibentuk akan mengevaluasi segala hal terkait Rhodes dan perihal komitmen Universitas Oxford dalam melawan rasisme.