Bagikan:

JAKARTA - Kepala patung penjajah Inggris, Cecil Rhodes dipenggal orang tak dikenal. Pemenggalan patung tokoh abad ke-19 yang berada di Lereng Table Mountain, Cape Town, Afrika Selatan itu disinyalir adalah gerakan lanjutan Black Lives Matter.

Juru Bicara Taman Nasional Afrika Selatan di Cape Barat Lauren Clayton mengaku baru mengetahui kepala patung hilang setelah penjaga keamanan melakukan patroli reguler. Mereka melaporkan kemungkinan pemenggalan patung terjadi antara Minggu malam atau Senin pagi.

"Itu telah dirusak sebelumnya beberapa kali. Pada tahap ini kita masih tidak jelas tentang alasan di balik perusakan itu," kata Clayton dikutip Reuters.

Otoritas setempat masih menyelidiki siapa pelaku perusakan patung. Dari sejumlah orang yang diinterogasi, tak ada yang mengaku bertanggung jawab atas hilangnya kepala patung Rhodes. Yang jelas, sosok Rhodes kerap dikaitkan dengan perbudakan di pertambangan berlian Afrika Selatan, di mana Rhodes memperkaya diri sendiri.

Sebelumnya, pada 2015, kemarahan warga Afrika Selatan terhadap Rhodes telah memaksa Universitas Cape Town mengeluarkan patung Rhodes dari halaman kampus. Bulan lalu, mahasiswa di Universitas Oxford Inggris juga telah menyerukan pencopotan patung Rhodes.

Unjuk rasa di Bristol, di mana pengunjuk rasa merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 Edward Colston menginspirasi protes untuk Rhodes di Oxford. Segala kemarahan akan sosok Rhodes kembali memanas setelah kematian George Floyd.

Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan orang di seluruh dunia berunjuk rasa. Mereka menuntut penghapusan sistem rasial dalam banyak konteks kehidupan.