Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan masyarakat umum tak akan mendapatkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster pada tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

"(Vaksin booster untuk masyarakat, red) tidak dalam tahun 2021 ini ya," kata Nadia kepada wartawan yang dikutip Selasa, 10 Agustus.

Dia mengatakan saat ini vaksin booster difokuskan untuk tenaga kesehatan demi mencegah paparan virus, terutama varian Delta saat menangani pasien COVID-19.

"Risiko nakes berhadapan dengan virus (varian, red) Delta lebih besar dibandingkan dengan masyarakat. Tingkat keterpaparan mereka sangat tinggi dan risiko tertular yang besar maka nakes perlu diberikan ekstra proteksi," tegasnya.

Nadia memastikan vaksin booster atau dosis ketiga ini tidak akan membahayakan. Sebab, efek samping yang ditimbulkan akan sama dengan vaksin pada dosis sebelumnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster hanya diperbolehkan untuk tenaga kesehatan dan tidak boleh dialihkan ke masyarakat umum. Selain itu, dia juga meminta penyuntikan booster itu harus dilakukan secara cepat.

"Tolong para tenaga kesehatan segera disuntikan (booster vaksin COVID-19, red). Dinkes segera itu disuntikan. Saya mohon dengan sangat, tolong jangan dialihkan ke non nakes," kata Budi dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 2 Agustus.

Dia mengatakan, tenaga kesehatan harus menjadi prioritas pemberian vaksin booster supaya mereka siap menghadapi pasien COVID-19.

"Saya mohon sekali agar itu segera disuntikkan ke seluruh tenaga kesehatan kita agar mereka lebih siap menghadapi kalau ada pasien yang masuk," tegas Budi.