Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengajak kepada pengusaha dan buruh gotong royong memenangkan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Ajakan itu dilakukan melalui penandatanganan komitmen gotong royong bersama Kadin Provinsi Jawa Timur, DPP Apindo Jatim, DPD Konfederasi SP/BP Provinsi Jawa Timur di Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Kamis.

Ia mengatakan kunci utama menghadapi situasi pandemi COVID-19 harus memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu optimistis. "Selain itu, kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan untuk dapat bangkit dari keterpurukan," katanya.

Ia mengatakan semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, tapi harus dilakukan secara serentak, bersama-sama dengan melibatkan pengusaha dan pekerja sebagai tanggung jawab dan persoalan bersama. "Pengusaha tidak mau kondisi seperti ini, pemerintah, masyarakat, tidak mau, tidak ada yang mau COVID-19," ucap dia.

Ia mengatakan semuanya tidak mau kondisi berat ini. Tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, tetapi hampir semua bangsa lain.

"Kami sudah berusaha keras mengatasi pandemi. Data Agustus 2020 kondisi ketenagakerjaan lumayan terpuruk, 9,7 juta pengangguran terbuka dan secara umum berdampak pada 29 juta orang," ujarnya.

Ia mengatakan berkat kerja keras semua pemangku kepentingan pada Februari 2021, pengangguran terbuka turun menjadi 8,7 juta dan terdampak umum menjadi 19 juta.

"Meski berat bisa mengatasi, pekerjaan berat, pekerja berat harus dipikul bersama. Pemerintah sendirian akan sangat lambat penyelesaiannya," ucapnya.

Ia mengatakan dibutuhkan ikhtiar bersama untuk membangun semangat optimistis mampu teruskan perjuangan ini.

"Terima kasih, teman pekerja saling bergandengan tangan tidak bisa jalan melenggang sendiri, beban dipikul bersama," katanya..

Sementara itu, isi penandatanganan komitmen gotong royong tersebut, pertama, menyelesaikan segala pertikaian dan konflik melalui dialog yang sehat dan kompromi yang adil. Kedua, menepis semua berita bohong terkait pandemi COVID-19 yang tidak berdasar pada kajian medis.

Ketiga, tetap mematuhi protokol kesehatan 5M pascapenerapan PPKM darurat atau level 1-4 dan masa-masa sesudahnya.

Keempat, meniadakan pengumpulan massa yang berpotensi menyebarkan virus COVID-19, dan membawa semua bentuk perselisihan ke meja perundingan dengan kepala dingin dan bertanggung jawab.

Kelima, pemerintah mengupayakan langkah-langkah praktis dan strategis memperbaiki situasi industri dan ketenagakerjaan di seluruh Indonesia selama dan pasca-pandemi COVID-19.

Keenam, saling mengingatkan khususnya dalam hal penegakan protokol kesehatan di lingkungan kerja.