Bagikan:

SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan "bed occupancy ratio" (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di daerah tersebut membaik tetapi belum baik sehingga masyarakat masih harus tetap waspada.

"BOR bagus, sekarang turun terus tetapi kemarin kita kan 'nambah' tempat tidur banyak. Maka jangan dipakai ukuran BOR itu seolah-oleh baik. Istilah saya satu, Jawa Tengah sudah membaik tetapi belum baik," kata Ganjar Pranowo saat meninjau kegiatan vaksinasi untuk siswa di SMAN 3 Surakarta dikutip Antara, Rabu, 4 Agustus.

Karena itu, kata dia, pemerintah perlu dukungan dari masyarakat agar bisa tetap membatasi aktivitas untuk sementara waktu.

"Kalau kami bisa dapat dukungan, semua bisa menahan diri, kami kebut vaksinasi maka semua akan kembali baik," katanya.

Disinggung mengenai kesiapan Asrama Haji Donohudan (AHD) yang akan menjadi RS Darurat COVID-19, kata dia, ada beberapa bagian yang masih harus disesuaikan.

"Sudah siap, kemarin targetnya tanggal 1 (Agustus, red.) sudah mulai, tetapi ada beberapa hal yang harus di-'adjust' (disesuaikan)," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Moewardi Surakarta Cahyono Hadi mengatakan saat ini BOR di rumah sakit tersebut mulai mengalami penurunan.

"Dari sekitar 600 tempat tidur yang tersedia di RSUD dr Moewardi, saat ini hanya 250-an yang terisi," katanya.

Bahkan, kata dia, saat ini tenda yang dipasang di halaman rumah sakit untuk digunakan sebagai ruang tunggu pasien sudah mulai dibongkar.

"Awalnya ada tiga tenda, dua di antaranya sudah dibongkar. Ini tinggal satu yang masih terpasang, itu pun tidak digunakan," katanya.