Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah berencana melakukan vaksinasi sebanyak 70 juta dosis selama bulan Agustus dan September 2021.

"Vaksinasi yang paling besar memang akan datang vaksinasi itu di bulan Agustus dan September. Ini perkiraan kita yang sudah pasti sekitar 70 jutaan di Agustus dan September," kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, Senin, 2 Agustus.

Budi menuturkan, beban vaksinasi yang akan dilakukan dua bulan mendatang lebih berat dari sebelumnya. Sebagai perbandingan, dalam Januari hingga Juli, pemerintah baru melakukan vaksinasi sebanyak 90 juta dosis.

"Oleh karena itu. memang tugasnya kami di Agustus dan September ini akan lebih berat," ucap Budi.

Upaya percepatan vaksinasi ini sambung Menkes akan dikonsentrasikan ke daerah-daerah yang memiliki kasus COVID-19 paling banyak dan kematian yang paling tinggi. Daerah tersebut rata-rata berada di kota besar yang terletak dalam satu wilayah aglomerasi.

"Jadi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya, plus Bali. Itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," ujar Budi.

Menurutnya pemerintah memang memfokuskan vaksinasi berbasis risiko. Alasan daerah tersebut sudah disasar terlebih dahulu agar mengurangi tekanan penularan dan tekanan kematian.

"Sebagai contoh, 7 aglomerasi Jawa Bali sekarang bulan Juli kita hanya suntiknya 382.000 per hari, rata-rata. Itu harus kita tingkatkan menjadi 1,2 juta perhari untuk 7 aglomerasi itu saja," pungkasnya.

Sedangkan sampai akhir Desember, pemerintah menargetkan akan menerima 331 juta dosis vaksin yang datang ke Indonesia untuk menjalankan program vaksinasi.