JAKARTA - Jumlah warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terdampak pandemi COVID-19 yang diajukan mendapatkan bantuan beras 10 kilogram dari Kementerian Sosial hingga kini baru terealisasi 60 persen dari total 37.111 keluarga penerima manfaat (KPM) yang diajukan untuk menerima bantuan.
"Kami berharap sisanya bisa segera direalisasikan sehingga total 37.111 KPM yang diajukan bisa menerima bantuan beras tersebut," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela penyerahan bantuan beras untuk KPM di Kantor Kecamatan Kota Kudus, dilansir Antara, Senin, 2 Agustus.
Ia berharap penyaluran tahap berikutnya dipastikan tepat sasaran, dengan memastikan apakah nama-nama yang terdata tersebut benar-benar terdampak atau sudah naik status menjadi orang mampu atau sudah meninggal dunia.
Selagi belum diterima bantuannya, kata dia, perlu ada pengecekan di lapangan, ketika penerimanya bukan yang berhak bisa dialihkan kepada orang lain yang memang lebih membutuhkan.
BACA JUGA:
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Mundir menambahkan bahwa penerima bantuan beras 10 kg merupakan keluarga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Terkait belum diterimanya semua bantuan yang diajukan, kata dia, dimungkinkan karena adanya pergantian Menteri Sosial sehingga berpengaruh terhadap data yang diajukan sebelumnya sehingga yang diterima pun baru 60 persen.
"Data terakhir yang kami ajukan belum keluar. Sedangkan penerima bantuan yang saat ini masih yang lama," ujarnya.
Dari 37.111 KPM yang diajukan menerima bantuan, meliputi 21.428 KPM dari PKH dan 15.583 KPM dari BST.
Ia mengakui pihaknya hanya menerima data tersebut karena pengajuannya dari desa, kemudian diteruskan ke Kementerian Sosial karena sifatnya hanya fasilitator sehingga tidak bisa mengubah data pengajuan ataupun penerima.
Sementara perbaikan data per bulan juga dilakukan oleh pemerintah desa untuk menghindari tumpang tindih data.