Bagikan:

GORONTALO - Pemerintah Kota Gorontalo segera menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Kenaikan dari level 3 ke level 4 tersebut, hanya berselang tiga hari dari Instruksi Mendagri Nomor 26 tahun 2021.

"Memang untuk Instruksi Mendagri No.26/2021 bahwa PPKM di Kota Gorontalo level 3. Namun, hingga kini kasus baru COVID-19 di kota sudah mencapai 37,13 orang per 100 ribu penduduk. Begitu juga dengan kematian meningkat tajam, rata-rata ada 7 orang perpekan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman dikutip Antara, Jumat, 30 Juli.

Menurutnya peningkatan ke level 4 patut diwaspadai terkait penyebaran COVID-19 oleh semua pihak.

Indikator paling tinggi yakni kondisi rawat inap yang berada di level 4 yakni 37,4 orang per 100 ribu penduduk.

Hal itu berarti ada 74 orang yang dirawat perpekan, jika total jumlah penduduk kota 200 ribu orang.

Sementara itu, tingkat hunian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Gorontalo juga sudah berada di angka yang mengkhawatirkan.

Di Rumah Sakit Aloei Sobe dari total 118 tempat tidur, sudah terisi 102 unit.

"Begitu juga di rumah sakit Otanaha. Dari total 37 tempat tidur, sudah 27 yang terisi atau 79,4 persen. Penting bagi kita mengaktifkan plan B, untuk penambahan gedung baru khusus penanganan COVID-19," ungkapnya.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha menilai aparaturnya sudah melaksanakan upaya-upaya preventif.

Dia mengungkapkan, sejak awal pekan ini pihaknya sudah mengambil langkah membuat posko di pasar.

"Di pasar sudah ada posko, selain sosialisasi masker di situ juga kami gunakan untuk vaksinasi. Tempat-tempat makan masih buka, tapi sudah tidak melayani makan di tempat," katanya.

Wali kota mengajak semua pihak untuk turun bersama melakukan pemantauan.

Menurutnya, kerumunan dan penangan protokol kesehatan di Kota Gorontalo sudah terkendali.