Jepang Catat Dua Rekor Kelam COVID-19 di Tengah Pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020
Ilustrasi sepinya Jepang saat COVID 19. (Wikimedia Commons/Asanagi)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Jepang pada Hari Jumat waktu setempat mengusulkan keadaan darurat hingga 31 Agustus di tiga prefektur dekat kota tuan rumah Olimpiade Tokyo dan prefektur barat Osaka, kata seorang menteri kabinet, ketika kasus COVID-19 melonjak ke rekor di seluruh negeri.

Mengutip Reuters Jumat 30 Juli, keadaan darurat yang ada untuk Tokyo dan pulau Okinawa selatan harus diperpanjang hingga 31 Agustus, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang mempelopori respons pandemi Jepang, mengatakan kepada panel ahli.

Para ahli diharapkan untuk menandatangani proposal tersebut, untuk selanjutnya Perdana Menteri Yoshihide Suga akan mengumumkannya secara resmi pada Hari Jumat ini.

Ibu kota Jepang, Tokyo mengumumkan rekor 3.865 infeksi harian pada Kamis kemarin, naik dari 3.177 sehari sebelumnya. Tak hanya itu, kasus infeksi harian nasional pun mencatat rekor untuk pertama kalinya mencapai 10.000 kasus, seperti dilaporkan media setempat.

Memperhatikan bahwa sistem perawatan kesehatan sudah di bawah tekanan, Nishimura mengatakan, "Dengan menciptakan kerangka kerja yang kuat untuk kawasan secara keseluruhan, kami ingin menekan penyebaran virus dengan segala cara".

Kendati demikian, PM Suga dan penyelenggara Olimpiade dengan tegas membantah adanya kaitan antara rangkaian pertandingan pesta olahraga multicabang antar negara ini, dengan peningaktan kasus infeksi yang terjadi.

Untuk diketahui, atlet dan peserta lain dari seluruh dunia harus mengikuti aturan ketat untuk mencegah penyebaran virus di dalam 'gelembung Olimpiade' atau ke kota yang lebih luas. Penonton dilarang dari sebagian besar tempat.

Tetapi, para ahli khawatir penyelenggaraan Olimpiade telah mengirimkan pesan yang membingungkan kepada publik tentang perlunya membatasi aktivitas untuk membendung virus, karena varian Delta yang sangat mudah menular menyebar.

Hingga saat ini, baru kurang dari 30 persen penduduk Jepang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap. Nishimura kembali menegaskan, semua orang yang ingin divaksin dapat melakukannya pada Bulan Oktober atau November mendatang.