JAKARTA - Tokyo 2020 kembali menjadi Olimpiade penuh kejutan ketika San Marino menjadi negara berpenduduk paling sedikit di dunia yang meraih medali Olimpiade.
Alessandra Perilli memastikan medali perunggu dalam cabang menembak nomor trap putri sehingga menjadi orang pertama yang memperoleh medali Olimpiade di negara berpenduduk 34 ribu orang itu.
Alessandra Perilli🇸🇲 has won #bronze in #Shooting - Women's Trap final at #Tokyo2020
This is the first #Olympics medal in history for San Marino!
With a population of around 34,000, #SMR is also the smallest country in history to win an @Olympics medal! #UnitedByEmotion pic.twitter.com/Sk56uSSyLB
— #Tokyo2020 (@Tokyo2020) July 29, 2021
San Marino menggantikan Bermuda sebagai negara terkecil di dunia yang memperoleh medali emas setelah tiga hari lalu Bermuda yang negara pulau itu mendapatkan medali emas dari atlet triatlonnya Flora Duffy. Itu juga sekaligus merupakan medali kedua sepanjang masa yang diperoleh Bermuda dari Olimpiade.
San Marino terletak di sebelah utara Italia dan menjadi negara paling kecil penduduknya yang memperoleh medali Olimpiade baik musim panas maupun musim dingin setelah Liechtenstein yang sudah mengumpulkan 10 medali Olimpiade musim dingin.
BACA JUGA:
“Kami melewatkan dua malam tanpa tidur. Kami menyaksikan semuanya secara langsung dan begitu kami tahu dia telah memenangkan medali, kami semua menangis," kata ayah Perilli, Claudio, kepada kantor berita ANSA dilansir Antara, Jumat.
Perilli yang finis keempat dalam Olimpiade 2012 di London tampil lebih baik sembilan tahun kemudian dengan finis di belakang peraih medali emas Zuzana Stefecekova dari Slovakia dan peraih medali perak Kayle Browning dari AS.
A historical moment!
San Marino win their first ever Olympic medal as Alessandra Perilli secures bronze in the #Shooting trap women's final.@ISSF_Shooting @nocsanmarino #SMR pic.twitter.com/4js8ycGj9h
— Olympics (@Olympics) July 29, 2021
“Saat final itu ketika petembak kelima tak lolos, saya pikir, saya tidak mau lagi menduduki posisi keempat, jadi saya harus berhasil,” kata atlet berusia 33 tahun itu seperti dikutip Reuters.
“Ini medali pertama bagi saya dan negara saya. Kami adalah negara kecil tapi bangga sekali.”