Pedagang Kelapa Muda di Pariaman Banjir Pesanan karena Warga Percaya Bisa Kurangi Efek Vaksin
FOTO ANTARA

Bagikan:

PARIAMAN - Pedagang kelapa muda di Kota Pariaman, Sumatera Barat kebanjiran pesanan dari warga yang mengikuti vaksinasi COVID-19. Warga menilai buah tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi efek dari vaksin.

"Dalam sehari saya dapat menjual kelapa muda sebanyak 300 butir bahkan lebih," kata salah seorang pedagang kelapa muda di Kecamatan Pariaman Tengah, Hendrik (38) di Pariaman dikutip Antara, Jumat, 23 Juli.

Dia mengatakan kelapa tersebut dibeli dan dikonsumsi warga sebelum dan sesudah menerima vaksin COVID-19 sehingga lapaknya biasanya ramai dari pembeli saat pagi dan sore hari sedangkan siangnya relatif sepi.

Kelapa muda yang original dijualnya dengan harga Rp5 ribu per butir sedangkan kelapa muda bakar Rp10 ribu per butir namun jika kelapa muda bakar ditambah dengan telur, jahe, dan madu bisa mencapai Rp18 ribu per butir.

"Saya berjualan kelapa muda dalam setahun ini, dan hasilnya alhamdulillah," katanya.

Dalam setahun terakhir banyak penjual kelapa muda bakar di daerah itu bermunculan karena melihat antusias warga yang percaya jika buah itu dibakar maka akan memiliki banyak khasiat.

Khasiat kelapa muda bakar, lanjutnya yaitu mengatasi kolesterol, darah tinggi, ginjal, obat masuk angin, pegal-pegal, sesak napas, dan menambah stamina.

"Khasiatnya banyak, termasuk mengobati asma," ujar dia.

Sementara salah seorang warga setempat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 Yuhendra (30) mengatakan dirinya sebelum dan sesudah menerima vaksin memang minum air kelapa muda karena informasi dari teman akan khasiatnya.

"Yang jelas kelapa muda baik untuk tubuh, dan setelah divaksin saya tidak merasakan efeknya," kata dia.

Salah seorang warga lainnya Darmansyah (53) mengatakan dia sering minum kelapa muda yang dibelinya dari pedagang kaki lima di Kota Pariaman guna meningkatkan daya tahan tubuh.

"Di Pariaman banyak yang menjual kelapa muda, harganya juga bervariasi, mulai dari Rp5 ribu, Rp7 ribu, Rp8 ribu dan bahkan ada yang Rp10 ribu per butir," imbuhnya.

IDI Sebut Tak Rasional

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT menyatakan fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk menetralisir efek vaksinasi merupakan sesuatu yang tidak rasional.

“Tidak ada rasionalisasi untuk meminum air kelapa setelah divaksin, itu tidak ada hubungan sebab akibatnya,” kata Safrizal di Banda Aceh, dikutip Antara, Senin, 5 Juli.

Fenomena minum air kelapa muda usai divaksin COVID-19 tengah marak di tengah masyarakat daerah Tanah Rencong itu. Tujuannya agar dosis vaksin yang disuntik ke dalam tubuh tidak menimbulkan efek.

“Vaksin disuntikkan dalam otot kita dan air kelapa itu masuk dalam saluran cerna kita, jadi butuh waktu sekian lama untuk bertemu dalam sistem tubuh, jadi enggak ada hubungannya itu,” kata Safrizal, menjelaskan.

Di samping itu, dia menjelaskan, air kelapa muda memang baik untuk tubuh, karena mengandung banyak elektrolit, dan membantu tubuh ketika kekurangan elektrolit sehingga merasa lebih sehat dan segar.

“Yang pasti adalah setelah divaksin kita istirahat, kemudian makan bergizi, barang kali kelapa muda salah satunya,” katanya.

“Air kelapa muda tidak hanya ada di Indonesia, tapi di Amerika Serikat juga ada. Jadi belum ada pembuktian penelitian yang mengarah ke sana, belum ada,” katanya, menegaskan.

Selain itu, IDI juga mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk divaksin COVID-19. Program vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dari serangan virus itu.