JAKARTA - Presiden Joko Widodo mencari obat antivirus dan vitamin di apotek sekitar Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Jokowi mendatangi Apotek Villa Duta.
Jokowi menanyakan ketersediaan obat antivirus oseltamivir dan favipiravir. Namun, ternyata obat tersebut sudah habis.
"Oseltamivir sudah kosong, Pak. Kita juga sudah tidak dapat barang. Oseltamivir yang generik sudah lama tidak ada," tutur penjaga apotek kepada Jokowi, dilihat dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 23 Juli.
Jokowi kembali bertanya stok obat favipiravir. Namun, obat tersebut juga sudah habis. Jokowi hanya mendapat vitamin D3 1000UI dan multivitamin yang mengandung zinc dengan jenis Megavite.
Beranjak dari apotek, Jokowi langsung masuk ke dalam mobil dan menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kepada Budi, Jokowi mengadu kehabisan obat di apotek.
"Pak Menteri, saya cek ke apotek di Bogor, saya cari obat antivirus oseltamivir enggak ada. Saya cari lagi, obat antivirus yang favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari obat antibiotik acetromicin juga enggak ada. Stok enggak ada sudah seminggu lebih," tutur Jokowi kepada Budi lewat sambungan telepon.
BACA JUGA:
Mendengar hal itu, Menkes Budi menjawab akan mengecek ketersediaan obat. Tak lama kemudian, Budi melaporkan ketersediaan obat di Apotek Kimia Farma Kota Bogor.
"Saya ada catatan, kita sudah ada yang online. Saya barusan cek. Misalnya untuk favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor ada 4.200," jelas Budi.
"Itu ada data online yang ada di rumah sakit, itu bisa dilihat by kota untuk Apotek Kimia Farma, Century, Guardian, K24," imbuhnya.
Menjawab hal itu, Jokowi mengaku akan langsung mengecek ke apotek yang disinggung Budi. "Oke saya ke sana aja, saya beli di situ," ucap Jokowi sebelum menutup telepon.