JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah menyusun skenario terburuk pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Wakil Ketua Banggar DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengatakan hal ini diperlukan sebagai langkah antisipasi lantaran keadaan pandemi di Indonesia belum bisa dipastikan kapan bakal berakhir.
Dia menilai, pemerintah mesti mengantisipasi karena kebijakan PPKM Darurat tidak efektif. Bahkan hingga berubah istilah jadi PPKM Level 3-4 belum mampu menekan laju penyebaran COVID-19 yang tinggi di Indonesia.
"Worst case itu kan sekenario terburuk covid ini bagaimana SAL (Saldo Anggaran Lebih) yang harus direfocusing kembali. Ya tidak ada jalan lagi, harus dilakukan. Karena dari mana lagi? Mau engga mau harus melakukan itu," ujar Cucun, Kamis, 22 Juli.
BACA JUGA:
Ketua Fraksi PKB DPR ini menambahkan, skenario terburuk perlu dipersiapkan sebab membutuhkan anggaran yang besar, serta perubahan arah kebijakan serta postur di APBN dan RAPBN.
Selain itu, dia juga mendorong pemerintah memberikan stimulus ekonomi untuk masyarakat. "Ini dibutuhkan terlebih saat ini pemerintah sedang memberlakukan PPKM Darurat," kata Cucun.