Bagikan:

JAKARTA - Koboi jalanan menebar teror di wilayah Tangerang. Sudah dua orang yang menjadi korban. Mereka ditembak tanpa ada alasan.

Dua pemuda, Ihsan Ansari Ritonga dan M. Fachrulroji jadi korban. Mereka ditembak di lokasi berbeda pada waktu yang berdekatan, Jumat, 5 Juni.

Kabag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim mengatakan, serangkaian proses penyelidikan sudah dilakukan, termasuk menggelar olah tempat kejadian perkara di dua lokasi.

Dua lokasi yang dimaksud adalah Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Perintis Kemerdekan Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang.

Dari hasil penyelidikan sementara, aksi koboi itu terjadi sekitar pukul 22.00 dan 23.00 WIB. Namun, belum bisa dipastikan pelaku merupakan orang yang sama.

"Sejauh ini kita sudah mengumpulkan informasi dari barang bukti dan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian," ucap Abdul saat dikonfirmasi, Minggu 7 Juni.

Tetapi, belum ada bukti atau petunjuk yang mengarah ke identitas pelaku. Sementara, untuk kedua korban, kata Abdul, masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

Keduanya mengalami luka tembak di punggung. "Keduanya dalam perawatan medis. Mereka tertembak di bagian punggung," kata Abdul.

Senapan angin

Dari hasil penyelidikan, sambung Abdul, pelaku beraksi dengan menggunakan senapan angin. Hal bisa diketahui karena pada tubuh kedua korban ditemukan peluru dari senjata pelaku.

Tetapi, ada dugaan jika peristiwa itu merupakan kasus salah tembak. Mengingat, lokasi kejadian kerap digunakan sebagai tempat menembak burung. Namun, untuk memastikannya harus berdasarkan bukti yang kuat.

"Senjata angin itu, jadi senapan angin mimis. Di situ kan banyak orang nembak burung, ikan. Senapan angin dua-duanya," papar Abdul.

Selain itu, Abdul menegaskan belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai perkara tersebut. Sebab, selama dua hari penyelidikan belum ditemukan bukti kuat yang mengarah ke pelaku atau motif dari penembakan tersebut.

"Belum ada perkembangan, hanya itu yang bisa saja katakan. Masih dalam pengembangan. Tidak mau berandai-andai," pungkas Abdul.