Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyatakan, pihaknya punya target baru untuk melakukan pemeriksaan COVID-19, baik menggunakan Polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuer (TCM).

Target ini melewati yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 10 ribu per hari. Nah, pada 23 Mei lalu, target itu sudah terlaksana. Sehingga, gugus tugas menambah target menjadi dua kali lipat atau menjadi 20 ribu pemeriksaan per hari.

"Kami mengupayakan target 20 ribu per hari. Ini harus kami kejar karena sarana untuk melaksanakan ini berupa laboratorium dan sebagainya cukup, dan sudah tersebar di banyak tempat," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 5 Juni.

Yuri merinci, sampai saat ini, sudah ada 101 laboratorium tes PCR aktif serta 66 laboratorium tes TCM di seluruh Indonesia. Untuk mengejar target 20 ribu tes per hari, pemerintah akan mengoptimalkan mesin pemeriksaan yang ada.

"Ini menjadi salah satu tulang punggung kami, sehingga kemudian jarak antara rumah sakit yang membutuhkan pemeriksaan dengan laboratorium yang mampu memeriksa bisa semakin kami perpendek," tutur dia.

Selanjutnya, jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini mecapai 13.333 kali pemeriksaan. Sehingga total spesimen yang sudah diperiksa secara akumulatif sebanyak 380.973 kali. 

Rinciannya, 374.933 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 6.040 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).

Kemudian, data pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini masih diawasi mencapai 13.592 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dipantau mencapai 49.320. 

"kita akan terus untuk meningkatkan upaya kita, melaksanakan pemeriksaan testing lebih masif lagi. sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal," kata Yuri.

Adapun pada hari ini, kasus konfirmasi positif sebanyak 703 pasien hari ini. Sehingga total kasus positif menjadi 29.521 orang.

Sementara itu, ada 19 provinsi dengan pertambahan kasus positif COVID-19 di bawah 10 orang. Di antaranya Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Selawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Selawesi Tengah, Lampung, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Ditambah, provinsi yang tidak memiliki kasus baru per hari ini adalah Aceh, Bengkulu, Riau, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.

Sedangkan provinsi dengan pertambahan kasus terbanyak hari ini adalah Jawa Timur. Hari ini 141 kasus baru dengan total kasus 55.49 orang. Kemudian, DKI Jakarta mengalami kenaikan 76 kasus dengan total 7.766 orang dan masih menjadi provinsi dengan angka kasus akumulatif terbanyak se-Indonesia. 

Di bawahnya, ada Kalimantan Selatan dengan kenaikan kasus baru 71 orang, Jawa Tengah 58 orang, Sulawesi Selatan 54 orang, Nusa Tenggara Barat 652 orang, dan Sumatera Utara 49 orang. 

Kemudian, pasien meninggal bertambah 49 orang, sehingga menjadi 1.770 pasien. Ada penambahan sebanyak 551 pasien sembuh, sehingga total menjadi 9.443 pasien. "Angka kesembuhan sebagian besar dialami kelompok usia 29 sampai 45 tahun," ungkap Yuri.

Kata Yuri, Jawa Timur memang hari ini melaporkan kasus positif terbanyak dalam satu hari, tetapi juga melaporkan kasus sembuh yang cukup banyak, yakni 118 sembuh. Sementara, kasus sembuh terbanyak hari ini berada di DKI Jakarta dengan 144 orang sembuh. 

Banten melaporkan ada 24 kasus baru, namun yang sembuh ada 45. Sumatera Barat 13 kasus baru, 21 orang sembuh. Jawa Barat 12 kasus baru, 45 orang sembuh. Kalimantan Barat ada 3 kasus baru, 15 orang sembuh. Papua Barat hari ini melaporkan 2 orang kasus baru, namun ada 17 kasus yang sembuh pada hari ini.