Bersepeda Jadi Pilihan Pencegahan COVID-19 di Masa Kenormalan Baru
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Rencana penerapan kenormalan baru membuat penggunaan transportasi harus diiringi dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19. Sebab, transportasi umum adalah lokasi paling berpotensi menularkan virus corona.

Pengamat transportasi dari Masyarkat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut masyarakat bisa menggunakan salah satu transportasi yang paling aman dari COVID-19 yakni dengan bersepeda.

"Bersepeda menjadi pilihan, karena selain menghindari kerumunan dalam ruang tertutup, dan menghindari antri, bersepeda membuat kesehatan tubuh terjaga. Manfaat lain bersepeda dapat mengurangi polusi udara," kata Djoko dalam diskusi virtual yang disiarkan akun Youtube Kementerian Perubungan, Selasa, 2 Juni.

Tapi, kata Djoko, bersepeda untuk mobilitas masyarakat dimungkinkan di kota besar yang padat penduduk. Sebab, jarak tempuh warga dalam beraktivitas di kota besar biasanya tidak terlalu jauh dan masih bisa dijangkau oleh sepeda.

Di Indonesia, baru Kota Jakarta yang berkomitmen membangun jalur sepeda sepanjang 63 kilometer dari target 545 kilometer. Sementara di tahun ini, menurut Djoko, target melanjutkan pembangunan jalur sepeda 200 kilometer tampaknya tidak dapat terwujud. Sebab, anggaran difokuskan penanganan dampak virus corona. 

Meski demikian, Djoko tidak memungkiri akan ada kendala mengubah pola keseharian masyarakat dengan berkendara menggunakan sepeda. Selain alasan cuaca, kontur jalan naik turun di sebagian wilayah juga membuat orang malas mengggunakan sepeda. 

Terlebih, sekarang ini umumnya masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan sepeda motor. Perjalanan jarak pendek, menengah atau panjang bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, sepeda motor yang digunakan. 

"Sepeda motor di Indonesia diciptakan tidak untuk perjalan jarak sedang atau menengah, namun untuk perjalanan jarak jauh. Buktinya, masa mudik lebaran yang dulunya banyak menggunakan bus, sekarang berlaih menggunakan sepeda motor," ucapnya.

Oleh karenanya, Djoko menyarankan agar pemerintah secara perlahan bisa membuat kebijakan yang mengistimewakan pesepeda dan pejalan kaki, selagi menangani wabah COVID-19.

"Kita tahu presiden suka membagikan sepeda. Jadikan saja program nasional. Tambahkan tujuan penggunaan sepeda agar sehat dari penularan COVID-19," tutup dia.