DPRD Minta Anies Terapkan Kenormalan Baru Setelah PSBB Transisi Fase Pertama
Gedung DPRD DKI Jakarta (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Masa PSBB transisi fase pertama di Jakarta akan berakhir pada 2 Juli mendatang. Setelah itu, Pemprov DKI punya dua pilihan, yakni melanjutkan PSBB Transisi atau mulai menerapkan kenormalan baru di masa pandemi COVID-19.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyelesaikan pembatasan yang ada pada PSBB transisi dan mulai memberlakukan masa kenormalan baru, di mana semua kegiatan dapat kembali dibuka dengan menerapkan standar protokol pencegahan COVID-19.

"Semoga ke depannya kita menuju new normal, ya. Kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk tetap disiplin. Protokol kesehatan harus ditegakkan, seperti penggunaan masker, selalu cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer," kata Prasetio kepada wartawan, Selasa, 30 Juni.

Menurut Politikus PDI-P ini, kenormalan baru sudah cocok diterapkan di Jakarta. Sebab, saat ini RW yang berstatus zona merah hanya tinggal 27. Sementara, sisanya merupakan zona oranye, kuning, dan hijau. 

Sebelumnya, saat PSBB transisi mulai diterapkan, ada sebanyak 66 RW yang masuk dalam wilayah pengendalian ketat (WPK) COVID-19 tersebut.

"Dari 66 kelurahan kan tinggal beberapa RT RW aja. Zona merah ini kita jaga, kita persempit ruang-ruang penularannya. Pemda dengan rekan-rekan Gugus Tugas di Jakarta sigap semua turun ke lapangan," ungkap Prasetio.

Menambahkan, Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani juga berpendapat jika masa PSBB transisi diakhiri dan dilanjutkan dengan kenormalan baru. Meski vaksin virus corona belum ditemukan dan angka kasus di DKI masih tinggi, menurut Zita bukan menjadi halangan.

"Itu mah wajar karena kita hidup di era COVID-19. Kecuali, kita hidup di era non-COVID. Saat ini kan belum ada vaksinnya. Jadi, pasti bakal nambah akan berkurang. Maka, ya harus kita hadapi," ucap Zita.

Namun, kata Zita, masa kenormalan baru yang ia harapkan bukan berarti membuka semua kegiatan usaha yang berisiko tinggi penularan virus corona, seperti tempat hiburan malam dan pergelaran konser. Kata dia, kegiatan yang mestinya akan dibuka kembali dalam waktu dekat adalah sekolah.

"Jangan sampai tempat hiburan dibuka sebelum pendidikan dibuka. Bila itu terjadi, saya akan kritik dan tolak keras. Saya rasa, pak Anies bijak, enggak akan buka tempat hiburan malam sebelum pendidikan," ucap dia.