Terpapar COVID-19, Nakes di Rejang Lebong Wafat Bersama Janin Bayi 37 Minggu
Jenazah tenaga kesehatan RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong disalatkan (Foto: ANTARA)

Bagikan:

REJANG LEBONG - Seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif COVID-19.

Direktur RSUD Curup, Samiri mengatakan, nakes yang meninggal tersebut ialah NA berjenis kelamin perempuan. NA bertugas sebagai kepala ruang anak RSUD Curup.

"Almarhumah ini meninggal dunia saat tengah menjalani perawatan di RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Saya mendapat informasi pertama kali yang menyebutkan dia meninggal dunia Senin pagi sekitar pukul 03.55 WIB," kata Samiri di Rejang Lebong, Antara, Senin, 12 Juli. 

Usai menerima kabar stafnya di RSUD Curup meninggal dunia, Samiri kemudian melaporkannya kepada sejumlah pihak termasuk Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi. Selanjutnya langsung melakukan penjemputan jenazah di Kota Lubuklinggau.

Stafnya yang meninggal tersebut kata dia, diketahui tengah hamil anak keempat dengan usia kehamilan 37 minggu. NA menjalani perawatan di RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau sejak 7 Juli lalu atau sehari sebelumnya dinyatakan positif COVID-19. 

Selain nakes yang bertugas di RSUD Curup, beberapa hari sebelumnya isteri dari tenaga perawat di tempat itu juga dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi COVID. 

Pelepasan jenazah nakes RSUD Curup itu sendiri dilaksanakan dalam acara apel khusus yang digelar manajemen RSUD Curup dengan dihadiri langsung oleh Bupati Syamsul Effendi bersama Wabup Hendra Wahyudiansyah, para kepala FKPD serta ratusan pegawai RSUD Curup.

Sebelum diberangkatkan ke pemakaman TPU Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur sekitar pukul 09.30 WIB dengan protokol kesehatan, almarhumah disalatkan oleh rekan-rekannya yang bertugas di RSUD Curup.

Data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan, jumlah warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 terhitung sejak Juni 2020 hingga saat ini mencapai 1.453. Sebanyak 1.357 kasus dinyatakan sembuh, 31 kasus meninggal dunia dan 65 kasus masih dalam pengawasan.