Bagikan:

JATENG - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, Jawa Tengah sedang berduka setelah kehilangan salah satu tenaga kesehatan (nekes) terbaiknya, Risma Dwi Annisa. 

Risma wafat pada usia 25 tahun bersama sang bayi 7 bulan yang tengah dikandungnya akibat terpapar COVID-19. Sehari-harinya, Risma bekerja di unit donor darah.

Kepala Unit Donor Darah PMI Surkarta dokter Kunti Dewi Saraswati dilansir dari Antara, Senin, 12 Juli mengatakan, Risma merupakan salah satu petugas terbaik di unit layanan donor darah di PMI Kota Surakarta.

Risma semasa hidupnya merupakan sosok nakes yang berdedikasi tinggi, bersemangat dalam bekerja dan sangat disiplin menjalankan protokol kesehatan selama bertugas.

Dengan kejadian ini, menurut Kunti Dewi, membuat PMI Surakarta untuk lebih disiplin dan membatasi jumlah pengunjung. Layanan donor darah dan permintaan darah tetap dilayani selama 24 jam, untuk plasma konvalesen dibatasi waktunya hingga pukul 21.00 WIB.

Chief Executive Officer (CEO) PMI Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan sudah dua orang anggota nakes PMI Surakarta yang meninggal karena COVID-19.

Nakes Risma gugur berjuang melawan COVID-19 bersama bayi berusia 7 bulan. Pihaknya mewakili segenap keluarga besar PMI Surakarta sangat berduka cita sedalam-dalamnya. 

Jumlah Nakes PMI Surakarta yang sedang menjalani isolasi mandiri ada sebanyak 20 orang. Setelah kejadian itu, PMI Surakarta akan lebih rutin melaksanakan tes usap antigen untuk mengantisipasi lebih dini.

Pihaknya melakukan penghormatan terakhir kepada jenazah Risma. Jenazah Risma pemakaman dilaksanakan dengan protokol COVID-19 di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, sekitar pukul 11.00 WIB.