Bupati Bogor Beri Kenaikan Pangkat Anumerta Bagi Tenaga Kesehatan yang Wafat karena COVID-19
ILUSTRASI/Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor saat melakukan rapid test antigen di Kawasan Puncak (ANTARA/HO-Polres Bogor)

Bagikan:

CIBINONG - Bupati Bogor Ade Yasin memberikan kenaikan pangkat anumerta dan santunan kepada tenaga kesehatan (nakes) yang wafat karena terpapar COVID-19.

"Mereka (nakes) adalah pejuang dan pahlawan kemanusiaan yang perlu diberikan penghargaan," kata Ade Yasin dikutip Antara, Minggu, 3 Januari.

Dia juga memberikan penghargaan lain berupa santunan uang tunai senilai Rp125 juta untuk kelima nakes yang diserahkan melalui masing-masing ahli waris.

"Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bogor kami turut berbela sungkawa dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengorbanannya," kata Ade Yasin.

Lima nakes yang wafat karena terpapar COVID-19 di Kabupaten Bogor yaitu dokter fungsional di Puskesmas Leuwinutug Kecamatan Citeureup, Kepala Puskesmas Banjarsari Kecamatan Ciawi, Perawat di Puskesmas Pasir Angin Cileungsi, Perawat RSUD Ciawi, serta Perawat di RS Sentra Medika Cibinong.

Selain memberikan santunan kepada nakes, Ade Yasin juga memberikan santunan kepada tiga aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bogor yang wafat terpapar COVID-19 dengan total bantuan senilai Rp45 juta.

Ada 13 Wisatawan Puncak Bogor Positif COVID-19

Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 13 wisatawan di Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, yang positif COVID-19 selama liburan tahun baru 2021 berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test antigen secara massal.

"Total ada 576 wisatawan yang menjalani rapid test antigen sejak tanggal 31 Desember 2020 sampai hari ini, jadi 13 orang (wisatawan) di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19," ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Kusnadi di Bogor.

Menurutnya, angka tersebut merupakan akumulasi dari pemeriksaan rapid test antigen secara massal yang digelar Satgas COVID-19 kepada wisatawan yang hendak masuk ke Kawasan Puncak baik dari Simpang Gadog maupun Rindu Alam selama empat hari pada liburan tahun baru.

Kusnadi memaparkan, hari pertama pemeriksaan terhadap 234 wisatawan didapati tujuh wisatawan positif.

"Di Posko Simpang Gadog itu ada enam orang yang positif COVID-19 dari 167 peserta rapid test antigen. Di Posko di atas Rindu Alam yang kita periksa ada 67 orang, hasilnya yang positif satu orang," papar Kusnadi.

Kemudian, pada hari kedua tak ada satupun yang terkonfirmasi positif dari 108 wisatawan yang menjalani rapid test antigen. Hari ketiga, terdapat lima wisatawan positif dari 123 yang menjalani rapid test.

Hari terakhir, hanya satu orang terkonfirmasi positif dari 106 wisatawan di dua posko tersebut.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho menyebutkan wisatawan yang terkonfirmasi positif dilarang melanjutkan perjalanan di Jalur Puncak, masing-masing diminta putar balik setelah dimintai kartu identitas.

"Ada yang dari Cianjur, Tangerang dan paling banyak itu wisatawan dari wilayah Jakarta," ungkap Agus.

Hingga hari Minggu, 3 Januari, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 5.419 kasus COVID-19, dengan rincian 4.594 kasus sembuh, 73 kasus meninggal dunia, dan 746 kasus berstatus aktif.