SURABAYA - Dua orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur positif COVID-19. Mereka merupakan PMI yang baru pulang dari Malaysia, bersama 129 PMI lainnya pada Sabtu, 22 Januari.
"Pekerja migran rombongan pertama, dari hasil testing yang dilakukan diketahui dua orang terkonfirmasi positif COVID-19. Dua orang itu telah saat ini dirawat di RS Haji," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Senin, 24 Januari.
Selain testing, lanjut Khofifah, pihaknya juga memastikan tracing yang masif juga terus dilakukan. Khusus untuk tracing ini, Khofifah meminta semua harus patuh, mengingat ada dua PMI terkonfirmasi positif COVID-19.
"Sesuai anjuran Kemenkes dalam tracing kontak erat minimal untuk satu kasus tracingnya 15 orang, tapi kita di Jatim tracingnya 19 orang setiap kasus," katanya.
Sebagai antisipasi lonjakan kasus, Khofifah kini juga telah mengaktifkan kembali Isoter-Isoter. Karena itu, dirinya meminta kerjasama dari seluruh Tenaga Kesehatan (nakes), dan relawan untuk bisa kembali bersiapsiaga membangun sinergitas yang baik.
"Keberadaan Isoter harus segera dilakukan Reaktivasi, Nakes dan Relawan juga harus turut disiapkan. Dan tanggal 26 nanti direncanakan juga akan datang lagi sebanyak 164 orang, kita semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan pada para tenaga migran," ujarnya.
BACA JUGA:
Apabila kuota PMI yang dikarantina di Asrama Haji penuh, kata Khofifah, Pemprov Jatim memiliki dua opsi lain, yakni di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) keduanya di Ketintang.
"Kalau ketiga tempat itu juga penuh, maka PMI akan memakai hotel yang sudah disediakan pemerintah.
"Kurang lebih ada 27 hotel yang akan disediakan untuk karantina PMI sedangkan untuk non PMI disediakan di 6 hotel," kata Khofifah.