Pekerja Migran Asal Lamongan Meninggal Dunia Usai 2 Hari Tiba di Jatim
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

SURABAYA - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur meninggal dunia, dua hari setelah tiba di Jatim dari Malaysia. Dia diketahui bernama Sholikin Bin H. Zakariyah (62) warga asal Sugihan, Solokuro, Kabupaten Lamongan.

"Iya benar, satu orang PMI meninggal, tapi bukan karena COVID-19, karena hasil tes PCR negatif," kata Dirut RS Haji Sukolilo Surabaya, Herlin Herliana, dikonfirmasi, Senin, 24 Januari.

Sementara itu, Jubir Satgas COVID-19 Makhyan Jibril Al-Farabi mengatakan PMI tersebut meninggal setelah menderita sakit, di mana di dalam perutnya diketahui terdapat benjolan. Menurut Jibril, yang bersangkutan langsung dibawa ke RS Haji Sukolilo Surabaya sesampainya di Jatim pada Sabtu, 22 Januari.

"Namun pukul 05.00 WIB Minggu kemarin, yang bersangkutan meninggal dunia. Sekarang jenazahnya masih di RSI, menunggu konfirmasi pihak KKP dan keluarga lebih lanjut," ujarnya. 

Sebanyak 129 PMI asal Jatim dari Malaysia tiba di Jatim, pada Sabtu, 22 Januari. Sebanyak dua PMI di antaranya dinyatakan positif covid-19, dan kini masih menjalani perawatan di RS Haji Sukolilo Surabaya. 

Kemudian pada tanggal 28 Januari, direncanakan juga akan datang lagi sebanyak 164 orang PMI dari Brunei Darussalam. Mereka nantinya akan dikarantina di beberapa tempat, yakni Asrama Haji Sukolilo, di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) keduanya di Ketintang.

Sebagai antisipasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dari luar negeri, para PMI wajib menjalani masa karantina selama tujuh hari di fasilitas yang disediakan usai dilakukan tes PCR. Jika hasil tes PCR positif COVID-19 akan diujuk ke rumah sakit rujukan yang ditetapkan.