67 Pekerja Migran Asal Jatim Sembuh dari COVID-19, Kini Tersisa 53 Orang Diisolasi
ILUSTRASI/PIXABAY

Bagikan:

SURABAYA - Sebanyak 67 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur sembuh dari COVID-19. Saat ini tersisa 53 orang yang masih menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

"Total ada 120 PMI yang sebelumnya positif, tapi Minggu kemarin ada 67 PMI sudah negatif. Sehingga saat ini tersisa 53 orang yang masih isolasi di RSLI," kata Ketua Pelaksana Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 RSLI, Radian Jadid, dikonfirmasi, Senin, 31 Mei.

Radian mengatakan, 53 orang PMI itu terdiri dari 26 perempuan dan 27 laki-laki. Sementara 67 orang yang sudah sembuh terdiri dari 38 laki-laki dan 29 perempuan. Puluhan PMI itu berasal dari berbagai daerah di Jatim.

Hingga saat ini, lanjut Ardian, total ada 11 ribu orang PMI telah tiba di Jatim sejak kedatangan pada 28 April hingga 30 Mei total ada 11 ribu orang. 

Dari jumlah itu ada 120 orang positif COVID-19, dan sebagian besar atau 90 orang lebih PMI datang asal Malaysia, kemudian Singapura belasan orang dan beberapa orang lainnya asal Brunei Darussalam, Belanda, Hong Kong dan Jepang.

"Dari total yang menjalani perawatan, terdapat dua orang pasien yang terkonfirmasi COVID-19 varian baru," ujarnya. 

Pasien yang terkonfirmasi varian baru B.117 (strain Inggris) berinisial P, masuk dengan gejala ringan tanpa kormobid atau penyakit penyerta, setelah 14 hari perawatan kondisi klinisnya terus membaik dan dikonfirmasi dua kali tes usap negatif.

Sedangkan, pasien terkonfirmasi varian baru B.1351 (strain afrika Selatan) berinisial M masuk tanpa gejala, namun komorbid. Setelah 18 hari perawatan serta menjalani dua kali tes usap negatif, kondisi klinisnya membaik.

Kedua pasien yang masing-masing asal Kabupaten Jember dan Kabupaten Sampang tersebut telah dinyatakan sembuh dan sudah keluar rumah sakit.

Di sisi lain, berdasarkan data dari tim Satpol PP Jatim bertugas di Asrama Haji Surabaya, pada hari Minggu, 30 Mei kembali tiba sekitar 233 orang PMI yang menumpang dua pesawat asal Singapura dan Malaysia.