Anies Baswedan Sebut Vaksinasi COVID di Jakarta Bak Piala Eropa, Butuh Kerjasama untuk Cetak Gol
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk mengajak orang di sekitarnya melaksanakan program vaksinasi COVID-19. Hal ini harus dilakukan demi menggenjot laju penyuntikan vaksin.

"Bukan hanya melakukan tindakan vaksinasinya tapi menggerakkan orang datang ke tempat vaksinasi itu sama pentingnya," kata Anies dalam diskusi secara daring, Sabtu, 10 Juli.

Dirinya mengatakan menggenjot penyuntikan vaksin ini adalah kerja kolektif bagi semua pihak. 

"Terlibatlah sebagai penggerak (masyarakat, red) untuk datang ke tempat vaksinasi karena itu sama pentingnya," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut.

"Sama seperti Piala Eropa. Gol itu tercipta kalau ada pengumpannya tapi yang tercatat memang yang menendang bola masuk gawang. Kebanyakan hanya mau jadi penendang masuk gawang karena itu yang tercatat namanya padahal sebenarnya bola hanya bisa masuk kalau ada pengumpan," imbuh Anies.

Anies juga mengaku heran mengapa tenda vaksinasi tidak selalu ramai. Sedangkan tenda pembagian bantuan sosial selalu dipenuhi masyarakat.

Sehingga dia berharap semua pihak mau jadi pengumpan vaksin COVID-19. "Menyediakan tenda untuk vaksinasi itu baik, menyediakan orang untuk vaksin itu baik. Tapi jadi pengumpan itu jauh lebih penting, jauh lebih baik saat ini," tegas Anies.

Diberitakan sebelumnya, hasil urvei serologi COVID-19 yang dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Lembaga Eikjman, dan CDC Indonesia menyebut separuh warga DKI Jakarta pernah terpapar COVID-19.

Survei serologi ini dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret lalu. Survei dilakukan di 100 kelurahan di 6 wilayah kota/kabupaten administrasi yang mencakup 4.919 sampel.

Berdasarkan survei tersebut hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi COVID-19 dan terbanyak pada kelompok usia 30-49 tahun.

Adapun prevelensi penduduk yang pernah terinfeksi adalah sebesar 44,5 persen dengan estimasi warga yang pernah terinfeksi adalah 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sebanyak 10,6 juta orang.

Sehingga, untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity diperlukan penyuntikan vaksin COVID-19 terhadap 50 persen warga Jakarta lain yang belum terpapar virus tersebut.