Data Anies Soal 0 Kasus Kematian COVID-19 di DKI Beda dengan Satgas, Begini Penjelasannya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut tak ada atau 0 permintaan pelayanan pemakamn protap COVID-19 di Jakarta. Artinya, tidak ada kasus meninggal dunia karena COVID-19 dalam waktu 24 jam pada Kamis, 7 Oktober.

Namun, data Anies dibantah oleh satgas COVID-19 pusat. Berdasarkan data, satgas COVID-19 pusat mencatat ada 1 kematian di Jakarta pada hari yang sama.

Pemprov DKI menjelaskan kenapa angka pemakaman yang disebut nihil berbeda dengan data 1 kematian dari Satgas. Kata dia, hal ini disebabkan perbedaan cut off data.

Katanya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI sejak pukul 18.00 tanggal 6 Oktober (Rabu) hingga pukul 18.00 tanggal 7 Oktober (Kamis), hari ini, tidak ada permintaan pelayanan pemakanan dengan protap COVID-19. Lalu, pemilihan waktu cut off data Satgas berbeda.

"Data Distamhut dari pukul 18.00 tanggal 6 sampai pukul 18.00 tanggal 7, tidak ada pemakaman COVID-19. Sementara, data Satgas COVID-19 merupakan cut off dari pukul 10 pagi tanggal 6 sampai 10 pagi tanggal 7. Artinya, satu yang meninggal merujuk data Satgas COVID-19 tersebut, dimakamkan sebelum pukul 18.00 6 Oktober kemarin," tulis keterangan Pemprov DKI, Jumat, Oktober.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan nol pemakaman dengan protap COVID-19 dalam 24 jam terakhir.

“Sebuah hari yang patut disyukuri. Dalam 24 jam terakhir terdapat 0 permintaan pelayanan pemakaman protap COVID-19 di DKI Jakarta (data Distamhut DKI sejak jam 18.00 kemarin sampai 18.00 hari ini). Alhamdulillah,” kata Anies Baswedan lewat akun Instagram aniesbaswedan.

Nol kematian ditegaskan Anies bukan perayaan karena pandemi COVID-19 belum selesai. Ia juga mengingatkan untuk tetap waspada karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

“Tapi jangan berhenti dulu. Ikhtiar kita ke depan adalah berusaha menjaga agar lebih banyak lagi hari seperti ini, hari tanpa kematian COVID-19. Kita pernah mengalami kondisi yang berat, bahkan sangat berat di bulan Juli lalu. Jangan sampai kita kembali ke titik itu,” ungkap Anies.

Anies mengingatkan warga tetap mematuhi protokol kesehatan meski sudah divaksin. Dia juga mengingatkan agar warga saling peduli mengajak vaksinasi COVID-19.

“Walau sudah divaksin, tetap jaga protokol kesehatan ketat di manapun. Di kantor, di sekolah, di tempat publik, di lingkungan sekitar rumah,” sebut Anies.