Pedagang Pasar Khawatir Tertular COVID-19 dan Sepi Pembeli karena Pasar Rumput Jadi Lokasi Isolasi
Ilustrasi-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPP) Muhammad Ainun Najib mengaku banyak menerima keluhan terkait rencana pemerintah menjadikan Rumah Susun Pasar Rumput sebagai lokasi isolasi COVID-19 di Jakarta.

Diketahui, Rusun Pasar Rumput berada tepat di atas pasar yang dikelola BUMD Perumda Pasar Jaya. Ainun Najib menyebut para pedagang khawatir mereka tertular COVID-19.

"Banyak laporan pedagang ke DPP IKAPPI yang cukup besar dan cukup banyak, kekhawatiran itu ada," kata Ainun Najib dalam keterangannya, Jumat, 9 Juli.

Karenanya, Ainun Najib meminta agar pemerintah daerah mencari solusi agar tidak ada dampak dari penyebaran COVID-19 setelah Rusun Pasar Rumput menjadi tempat isolasi bagi masyarakat yang terpapar COVID-19. 

"Kami meminta kepada pemerintah untuk melakukan memperkuat protokol kesehatan di pasar rumput dan sekitarnya," ucap Ainun Najib.

"Lalu, meminimalisir adanya pertemuan antara suspek COVID-19 dengan pedagang pasar. Harus ada zonasi dan area yang untuk memungkinkan tetap berdagang senyaman mungkin," tambahnya.

Selain itu, Ainun Najib juga mengkhawatirkan penurunan omzet pedagang karena sepinya pembeli di Pasar Rumput. Dikhawatirkan, pembeli takut untuk datang ke pasar tersebut karena menjadi tempat isolasi pasien COVID-19.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi atas penurunan omzet pasar karena efeknya adalah pasar akan menjadi sepi karena pembeli tidak berani datang ke pasar rumput. Atau, peralihan zonasi perpindahan dari tempat dagang ini ditempat dagang yang dipersiapkan," jelas dia.

Sebelumnya, Jokowi melakukan peninjauan ke Rusun Pasar Rumput. Ia menyebut 2.060 tempat tidur di Rumah Susun Pasar Rumput Jakarta siap digunakan oleh pasien COVID-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan untuk melaksanakan isolasi. 

"Tadi setelah kita cek tower 1 sudah siap dipakai sebanyak 2.060 tempat tempat tidur," katanya seperti ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 7 Juli.

Tak hanya itu, dalam dua atau paling lama tiga hari ke depan terdapat 5.950 tempat tidur yang juga siap digunakan untuk pasien COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri. 

Sehingga, saat lonjakan kasus terjadi, pemerintah telah menyiapkan tempat tidur untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.

"Kemudian tower 2 dan 3 sebanyak 5.950 tempat tidur akan siap dalam 2-3 hari ini. Kita harapkan kalau memang terjadi lonjakan kita sudah ada kesiapan," tegasnya.