Sekda DKI Pastikan Blok G Pasar Tanah Abang Direvitalisasi, Tapi Tak Tahu Kapan
Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis 27 September 2023. (Diah A-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono memastikan bahwa Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang kini terbengkalai akan direvitalisasi.

Joko mengungkapkan, rencana revitalisasi yang mandek akibat COVID-19 telah kembali dimatangkan dengan Perumda Pasar Jaya selaku BUMD pengelola pasar.

"Iya, jadi, lah (Blok G Tanah Abang direvitalisasi). Beberapa kali kita sudah diskusi, tinggal kita mematangkan aja," kata Joko kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Namun, Joko belum bisa memastikan kapan revitalisasi Blok G Tanah Abang yang diresmikan oleh Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta itu akan dilaksanakan.

"Kalau masalah waktu, saya belom tanyakan ke Dirut Pasar Jaya," ungkap Joko.

Joko berharap, revitalisasi Blok G Tanah Abang akan kembali menarik minat masyarakat untuk berbelanja di kawasan tersebut.

Terlebih, Pemprov DKI juga akan mengembangkan pusat perdagangan Tanah Abang sebagai kawasan berorientasi transit atau transit oriented developmet (TOD) yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum.

"Kan kita akan bikin konsep supaya orang itu akan tertarik dengan Tanah Abang. Dan di situ kan kawasannya TOD kan. Nanti kalo sudah TOD, saya pikir ramai sendiri, lah," urainya.

Sudah sejak lama Blok G Tanah Abang sepi pembeli. Kondisi ini pun dikeluhkan oleh sejumlah pedagang kepada rombongan Fraksi PDIP DPRD DKI yang mengunjungi lokasi itu pada Jumat, 22 September lalu.

Pengamatan di lokasi, kios-kios di Blok G di barisan depan bangunan memang masih ditempati pedagang berjualan. Namun, sangat sedikit pembeli yang mendatangi kios-kios ini. Saat masuk ke dalam pasar, ternyata banyak juga kios-kios yang tutup.

Sejumlah lampu di lorong kios-kios bagian dalam Blok G, baik lantai 1, 2, dan 3 dalam keadaan mati. Cat dinding pun banyak yang terkelupas. Namun, masih ada sedikit pedagang yang bertahan di dalam.

Yang lebih memberatkan, pedagang masih harus membayar retribusi pasar yang ditarik oleh Pasar Jaya. Bahkan, Pasar Jaya juga menempelkan surat peringatan untuk pembayaran biaya pengelolaan pasar tersebut pada kios-kios yang telah tutup.

"Memang, yang menjadi persoalan pedagang adalah kondisinya sudah sepi, tapi mereka masih diminta retribusi. Mereka memang punya kewajiban Tapi ketika usaha itu Tidak berjalan, kan ini perlu ada kompensasi," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September.

Selain terbengkalainya bangunan, skybridge di kawasan Tanah Abang juga menjadi salah satu penyebab pembeli enggan mendatangi Blok G. Sebab, skybridge tersebut hanya menghubungkan akses menuju Blok A, Blok B, dan Blok F.