Bagikan:

JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah adanya pembicaraan politik antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat satu meja di acara Hari Nasional Kerajaan Arab Saudi ke-93 pada Senin, 25 September malam.

Muzani menepis jika pertemuan keduanya menguatkan sinyal dua poros pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

"Ya kemarin waktu hari ulang tahun nasional Arab Saudi beliau duduk satu meja. Tapi itu kan peristiwa di hari ulang tahun kerajaan Arab, sehingga pembicaraan-pembicaraan politik apalagi sangat serius tidak di tempat itu dibicarakan," ujar Muzani di Jakarta Selatan, Rabu, 27 September.

Menurut Muzani, adalah hal yang wajar dan bagus apabila dua tokoh nasional saling bertegur sapa menjelang pemilu. Suasana tersebut, kata dia, memberikan kesejukan untuk pesta demokrasi yang akan berlangsung tidak lama lagi.

"Tapi bahwa duduk satu meja, saling bertegur sapa itu adalah tanda bahwa pemimpin kita itu sering bertemu, sering bertukar pandang, menanyakan satu sama lain tentang kesehatan dan seterusnya. Itu adalah tanda baik bagi persatuan, bagi keberlangsungan demokrasi kita yang akan datang," kata Muzani.

Muzani lantas mengungkap bahwa Gerindra dan PDIP akan menggelar pertemuan resmi dalam waktu dekat. Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mencari waktu yang cocok untuk menjadwalkan pertemuan Prabowo dan Megawati.

"Ya sedang di cocokkan waktunya pak Prabowo dengan bu Mega. Sedang mencocokan waktu karena saudara-saudara tau bu Mega juga sangat sibuk, pak Prabowo juga padat agenda sehingga dicari cocok waktunya. Mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi," kata Muzani.