Berbeda dengan Pasar Tanah Abang yang Katanya Sepi Pembeli, di Pasar Senen Pengunjung Masih Antusias Belanja
Situasi di Pasar Senen Jakarta Pusat/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Pasar Tanah Abang disebut-sebut sepi pengunjung. Para pedagang menyebut TikTok Shop menjadi penyebabnya, karena mereka beranggapan bahwa para pembeli beralih ke TikTok Shop.

Namun tidak demikian di Pasar Senen, Jakarta Pusat yang justru terlihat ramai. Pengunjung di Blok III Pasar Senen tidak berpengaruh dengan kondisi yang sebelumnya viral di Pasar Tanah Abang tentang sepinya pembeli.

Kawasan Blok III Pasar Senen terpantau banyak pengunjung yang datang. Bisa dilihat di lantai dasar yang kebanyakan menjual parabotan dan perlengkapan rumah tangga, terlihat para pengunjung yang ramai berlalu-lalang di lantai dasarnya.

Sementara di lantai satu, dua hingga tiga juga memiliki intensitas pengunjung yang cukup ramai. Apa lagi, di lantai tiga, Pasar Senen Blok III sangat ramai karena di lantai tersebut menjual pakaian bekas alias thrifting yang saat ini menjadi trendsetter di kalangan anak muda.

Saat ditemui di Pasar Senen Blok III, salah satu penjual parabot, Rahmat (36) mengaku jika penjualan cukup signifikan mengingat toko parabotnya juga berjualan secara online.

"Kalau di toko sebenarnya sepi, tapi Alhamdulillah kalau jualan online kita ramai. Kalau tidak ada online tak bakal nutup ini (jualan)," kata Rahmat kepada wartawan, Jumat, 22 September.

Rahmat mengatakan, ramainya pasar karena adanya toko-toko thrifting yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung datang ke Pasar Senen.

"Jadi keliatan ramai pasar, padahal orang kebanyakan mau belanja thrifting. Tapi berkat thrifting juga jadi ada aja gitu yang beli di kita," katanya.

Sebelumnya, para pedagang di Pasar Tanah Abang keluhkan penurunan omzet penjualan. Menurut para pedagang di Pasar Tanah Abang, yang membuat penghasilan merosot tajam yakni kehadiran TikTok Shop.

Tanah Abang yang berlokasi di Jakarta Pusat dikenal sebagai salah satu pusat grosir terbesar di Asia Tenggara. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, tapi juga dari luar daerah tersebut.

Umumnya, pembeli di Pasar Tanah Abang melakukan pembelian secara grosir untuk kemudian dijual kembali. Makanya, Pasar Tanah Abang boleh dibilang tidak pernah sepi pengunjung.

Tapi hal itu berubah drastis sejak pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia pada 2020. Bahkan ketika pandemi sudah usai, Pasar Tanah Abang tak pernah kembali seperti semula.

Tren e-commerce atau belanja daring makin diminati masyarakat. Hanya melalui telepon pintar dalam genggaman, masyarakat sudah bisa memiliki barang idaman dengan beberapa kali klik.