YOGYAKARTA – Penyebab Pasar Tanah Abang sepi jadi salah satu hal yang menarik untuk diketahui. Banyak pihak yang mengemukakan pendapatnya tentang sebab Pasar Tanah Abang tidak diminati, baik dari segi teknologi hingga sarana dan prasarana pasar.
Penyebab Pasar Tanah Abang Sepi
Seperti diketahui, sepinya pasar tanah abang tak hanya dikeluhkan oleh pedagang, namun juga menarik perhatian masyarakat termasuk pejabat dan tokoh lain. Beberapa penyebab yang diduga jadi pemicu sepinya pasar terbesar di Asia Tenggara tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tidak Adanya Badan Tentang Transformasi Digital
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan beberapa alasan mengapa pedagang Pasar Tanah Abang makin sepi pengunjung. Ia menilai, muara dari kondisi tersebut adalah lantaran di Indonesia belum punya strategi nasional transformasi digital serta belum ada badan yang mengatur transformasi digital.
“Maka para menteri nggak ada acuan. Padahal transformasi digital melibatkan banyak aspek,” kata Teten lewat pesan tertulis, Sabtu, 16 September 2023.
Menurutnya, transformasi digital di Indonesia hanya berkembang di sektor perdagangan (e-commerce) terutama pada sektor hilir, bukan pada sektor produksi. Hal itu berimbas pada kalahnya produksi nasional dengan produk dari luar negeri yang dijual dengan harga murah.
2. Perubahan Pola Beli
Sepinya Pasar Tanah Abang disebabkan oleh adanya perubahan pola belanja masyarakat yang kini gemar belanja online. Hal itu diungkapkan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Dalam keterangannya, ia juga meminta agar pedagang juga bisa bertransformasi dengan cara jualan online.
"Yang pertama itu mungkin itu adalah bagian dari perubahan konsumen untuk membeli sesuatu kan. Di sini sudah ada online dan lain-lain, kita semua juga harus mencermati itu, tidak hanya di sini saja kok. Di tempat lain, di luar negeri juga ada perubahan warga, konsumen membeli dengan konsep online," ungkap Heru dalam keterangannya, Minggu, 17 September 2023.
3. Daya Beli Masyarakat Menurun
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti juga mengemukakan penyebab sepinya Pasar Tanah Abang. Mantan KADIN Jatim tersebut tidak yakin bahwa sepinya pasar disebabkan karena perubahan pola belanja dari direct ke online karena pedagang di pasar tersebut juga telah berjualan secara online, termasuk live shop. Namun tetap saja tidak ada pembeli.
Ia menduga bahwa pemicu utamanya adalah terjadi penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah. Terlebih kelesuan ekspor-impor China berdampak ke-122 negara mitra, termasuk Indonesia.
“Ini harus menjadi fokus mitigasi berbasis data yang akurat. Sebab, banyak variable pembuat penurunan daya beli masyarakat,” katanya.
4. Ketimpangan
LaNyalla juga menduga penyebab lain dari sepinya Pasar Tanah Abang adalah karena adanya ketimpangan, gini rasio dan angka IPM. Ia menekankan pentingnya negara punya sistem ekonomi yang berpihak secara berkeadilan dengan agenda utama kemakmuran.
“Tapi filosofinya harus diingat, kemakmuran tidak akan pernah ada, tanpa keadilan. Wujudkan dulu keadilan sosial,” tuturnya lagi.
Seperti diketahui, sepinya Pasar Tanah Abang, Jakarta, dikeluhkan oleh para pedagang. Bahkan mereka meminta agar Pemerintah segera menutup TikTok Shop. Permintaan tersebut salah satunya berasal dari Anton (36) salah satu pedagang Pasar Tanah Abang.
Anton memasang tulisan di kardus yang meminta untuk menghapus TikTok Shop mengatakan bahwa aplikasi tersebut merugikan pedagang karena harganya sangat murah dibanding di mall atau Pasar Tanah Abang lain.
"Ya, minta tolong sama pak Menterinya, online shop, TikTok yang pengaruh banget buat pedagang di sini, bisa (tolong dicarikan) lah solusinya," ujar Anton kepada wartawan.
Itulah informasi terkait penyebab Pasar Tanah Abang sepi. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.