JAKARTA - Cuaca buruk, kegagalan teknis atau kesalahan pilot adalah kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat penumpang An-26 di Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia, kata Menteri Transportasi Vitaly Savelyev pada pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemerintah pada Rabu 7 Juli waktu setempat.
"Sebuah komisi teknis telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut. Kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, kegagalan teknis dan kesalahan pilot dianggap sebagai tiga penyebab utama kecelakaan itu," terang Savelyev seperti mengutip TASS.
"Upaya pencarian sedang berlangsung, mengidentifikasi dan mengevakuasi jasad mereka semua yang tewas dalam kecelakaan itu," tambahnya.
Hingga Rabu pukul 16.30 waktu setempat kemarin, tim penyelamat telah menemukan 11 bagian tubuh korban tewas di lokasi kecelakaan.
Savelyev mengungkapkan, topografi medan pencarian yang tak mudah, serta kondisi cuaca yang kompleks, membuat operasi penyelamatan menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Lebih jauh Savelyev menerangkan, Ia dan rombongan otoritas berwenang telah meninjau secara langsung lokasi kecelakaan pesawat Antonov An-26 milik Petropavlovsk-Kamchatsky Airline
"Sampai dengan tadi, anggota komisi dan saya telah melakukan penerbangan di atas lokasi kecelakaan," ungkapnya.
"Hari ini kami terbang di sepanjang rute dalam kondisi cuaca yang tidak terlalu baik, tetapi kami mendarat di Palana, menggunakan rute yang berbeda dan tidak mengalami masalah," paparnya.
"Itu sebabnya, kami ingin memahami mengapa pilot pesawat membuat seperti itu. keputusan yang sulit," sambung Savelyev tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kementerian Darurat Rusia sebelumnya mengkonfirmasi bahwa mayat 19 orang telah ditemukan di lokasi kecelakaan, dengan badai menyulitkan tim penyelamat di lokasi pencarian. Sementara, puing-puing dari pesawat ditemukan 3,8 kilometer dari bandara Palana, menurut Kementerian Darurat.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat penumpang Antonov An-26 milik Petropavlovsk-Kamchatsky Airline hilang kontak dengan menara pengawas dan menghilang dari radar pada 6 Juli.
BACA JUGA:
Pesawat yang berangkat dari Petropavlovsk-Kamchatsky menuju Palana itu diketahui membawa 22 penumpang dan enam awak. Sumber layanan darurat Rusia mengatakan, pesawat berhenti berkomunikasi saat hendak mendarat. Satu versi menunjukkan, kecelakaan itu terjadi karena kesalahan piloting disebabkan visibilitas yang buruk.
Sementara, cuaca di kawasan tersebut berada dalam kondisi berawan pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, sebut Kantor Berita Interfax, mengutip pusat meteorologi setempat. Diketahui, pesawat tersebut telah beroperasi sejak 20 Oktober 1982, dengan sertifikat laik terbang akan habis masa berlakunya pada 30 Agustus 2021