Airlangga Hartarto Puji Partai Komunis China, Bertahan Sampai Seabad dan Seterusnya
Airlangga Hartarto, Ketua Partai Golkar. (Foto Dok. Partai Golkar)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar menyambut baik pertemuan partai politik dari seluruh dunia secara virtual yang di inisiasi oleh China. Pertemuan ini dalam rangka HUT 100 tahun Partai Komunis China (PKC) pada 6 Juli. Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto memuji PKC yang bisa bertahan sampai seabad dan seterusnya.

Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang menjadi perwakilan partai Indonesia yang diundang dalam acara virtual tersebut mengapresiasi pertemuan ini. Ia memandangnya, sebagai pintu masuk bagi ruang dialog partai politik dunia dalam bertukar ide dan pandangan terkait persoalan-persoalan yang terjadi di berbagai negara.

Melalui forum ini berbagai ide dibicarakan untuk melahirkan kebijakan negara yang solutif pada semua sektor kehidupan masyarakat. Karena partai politik merupakan ujung tombak bagi penciptaan regulasi di suatu negara.

“Partai Golkar sebagai partai yang cukup lama berpengalaman mewarnai politik Indonesia, memahami betul bahwa penyelesaian berbagai persoalan negara saat ini haruslah melalui forum multilateral,” ungkap Airlangga dalam keterangannya kepada VOI. 

Ia juga menyatakan Forum yang diinisiasi dan fasilitasi China ini menjadi model ke depan tentang bagaimana hubungan partai politik antar bangsa perlu dilakukan agar terjadi persamaan persepsi dalam mencari solusi masalah global yang semakin kompleks. 

“Forum ini juga menjadi bagian dari implementasi hubungan antara Indonesia dan China yang secara historis mengalami kedekatan dan memiliki kerja sama yang sudah sangat kuat,” tambah Airlangga Hartarto.

Partai Komunis China. (Foto Wikipedia)
Partai Komunis China. (Foto Wikipedia)

Hubungan Indonesia – China selama ini berjalan mesra. Investasi China di Indonesia adalah salah satu yang terbesar dari berbagai negara. Begitu juga nilai ekspor Indonesia ke negara China begitu besar.

Pemerintahan China sendiri menurut Airlangga telah banyak melakukan kerjasama di berbagai bidang secara nyata dan terealisasi. Beberapa kerja sama dengan China itu misalnya di bidang infrastruktur, pertambangan, teknologi dan bidang lainnya, yang telah mampu menanamkan nilai investasi sebesar total 3,5 miliar dolar.

“Kami juga sangat mengapresiasi hubungan Business to Business yang semakin intensif serta banyak menghasilkan beberapa progress tidak hanya untuk China tetapi juga Indonesia,” ungkap Airlangga.

Terkait Pandemi COVID-19, Airlangga juga melihat semakin memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia-China yang dengan cepat terealisasinya berbagai bantuan kesehatan sejak Pandemi COVID-19 ini melanda negara Indonesia sampai hari ini.

Indonesia juga berkomitmen membeli vaksin asal China dan yang saat ini sudah terdistribusi adalah Sinovac dan Sinopharm, menyusul jenis-jenis lain dari negara tersebut.

China juga aktif membantu negara Indonesia dari alat kesehatan sampai kepada peralatan medis untuk membantu penanganan COVID-19 selama ini.

“Melalui forum ini kami sangat mengapresiasi bagaimana negara China  membangun hubungan multilateral dengan basis kebersamaan antara negara-negara yang bermitra. Segala inisiatif dalam perbaikan ekonomi pasca COVID-19 sangat dibutuhkan.  China, telah berhasil membentuk persatuan bersama antar bangsa untuk menyelesaikan berbagai solusi dari dampak besar akibat pandemi ini,” tutur Menko Perekonomian RI itu. 

Dalam forum ini Partai Golkar juga mempromosikan lembaga kajian bernama Golkar Institut kepada China. Airlangga berharap pemerintah China dapat menjalin berbagai kerjasama berupa ruang dialog dan diskusi antara akademisi profesional Indonesia dan China. Pertukaran narasumber atau pemateri, maupun menjadikan pusat penelitian bersama pada berbagai isu-isu akan sangat memperkuat hubungan bilateral negara dalam lembaga Golkar Institut ini.

Partai Golkar dengan ini selalu menyambut baik hubungan antara Indonesia dan China, semoga hubungan ini akan mampu menjadi salah satu kekuatan bangsa-bangsa di Asia,” ujar Airlangga Hartarto dalam akhir sambutannya.