Adi Prayitno Puji Silaturahmi Politik Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto, olahraga bareng dengan Muhaimin Iskandar. (Foto Ist)

Bagikan:

JAKARTA – Pertemuan ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi silaturahmi politik terbaru. Agenda pertemuan itu, Jumat 24 September di Klaten dan Sabtu  25 September di Jakarta menjadi pertanda positif usaha Airlangga untuk menjalin komunikasi politik yang lebih intens.

“Saya kira ini bagian dari silaturahmi politik plus-plus dari Airlangga Hartarto,” kata Adi Prayitno, dosen UIN Syarief Hidayatullah, Jakarta dihubungi Sabtu 25 September. 

Adi melihat, Airlangga sudah makin mengintensifkan komunikasi politik dengan berbagai elemen. Ini juga terkait dengan tanggung jawab Airlangga dalam penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi. 

“Aktivitas ini wajib dilakukan oleh Airlangga sebagai bentuk tanggung jawab politik sebagai Menko, maka ia harus menjalankan komunikasi dengan berbagai kepala daerah,” ungkap Adi.

Airlangga HArtarto dan Ganjar Pranowo. (Foto Ist)
Airlangga HArtarto dan Ganjar Pranowo. (Foto Ist)

Adi melihat hal itu penting untuk menegaskan bahwa selama ini Airlangga kerjanya sudah mulai terlihat. Akan tetapi publik juga tidak bisa menutup mata bahwa apa yang dia lakukan selama ini punya efek dan insentif yang kemudian dibaca sebagai upaya  untuk jalan panjang menuju Pilpres 2024

Jadi tokoh-tokoh yang  ditemui oleh Airlangga baik Ganjar, Cak Imin, Habib Lutfi atau ulama-ulama di Jateng itu secara simbolisasi menunjukkan jika Airlangga sudah melakukan penetrasi ke berbagai aktor dan tokoh-tokoh  penting.

Biar bagaimana pun berbicara agenda 2024,  Airlangga Hartarto menurut Adi termasuk tokoh yang cukup realitis untuk maju dalam Pilpres 2024, karena  posisinya sebagai ketua umum partai Golkar. Apalagi airlangga ini sudah diwajibkan oleh kadernya untuk maju di pilpres 2024.

“Nah dua hal itu yang paling mungkin dilakukan oleh Airlangga dan ini  sangat bagus, artinya sambil menyelam minum susu (air),” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Airlangga HArtarto silaturahmi ke kediaman HabibLuthfi Pekalongan. (Foto Ist)
Airlangga HArtarto silaturahmi ke kediaman HabibLuthfi Pekalongan. (Foto Ist)

Agenda pertemuan Airlangga dengan Cak Imin dan Ganjar serta tokoh-tokoh pesantren di berbagai daerah, yang kini mulai digarap, menurut Adi adalah sebagai bagian dari kerja politik itu “Terutama pertemuan di basis-basis pemilihnya besar seperti di Jateng dan Jatim serta basis NU,”

Adi juga melihat kemesraan dengan Muhaimin dari PKB dan NU ini tentu menjadi bahasa politik bahwa Airlangga itu tidak punya jarak dan bahkan cukup dekat dengan kelompok Nahdliyin yang basisnya sangat besar.

“Sekali lagi secara politik ini tidak perlu dikritik karena Airlangga Hartarto sendiri sangat layak untuk jadi capres di 2024. Dia yang paling realitis kok,” tutur Adi

Persiapan Menuju 2024 

Melihat bobot pertemuan Airlangga dengan Ganjar dan Muhaimin,  menurut Adi, sejauh ini masih proses-proses politik dalam rangka komunikasi dan penjajakan. Pertemuan ini tidak kemudian mengunci mereka untuk harus berpasangan dengan siapa di Pilpres nanti

Baik Ganjar dan Cak Imin menurut Adi ada plus minusnya masing-masing. Ganjar sekali pun mempunyai elektabilitas yang bagus, namun pada saat bersamaan ia belum mendapatkan restu dari PDIP. Sejauh ini PDIP kelihatannya lebih memilih ke Puan Maharani.

Sementara Muhaimin dengan PKB-nya yang juga mewakili basis Nahdliyin memiliki nilai plus. Namun elektabilitasnya belum terlihat dalam berbagai survey.  “Nah di tengah-tengah kerumitan dan plus minus ini,  serta tokoh-tokoh yang disambangi oleh Airlangga tentu pada akhirnya mengkalkulasi secara realistis tentang bagaimana desain dan komposisi pencapresan di 2024 nanti,” tutur Adi Prayitno.

Apapun yang dilakukan Airlangga dalam aktivitas politik tentu sangat bagus. “Saya kira aktivitas Airlangga Hartarto ini bagus,” ucap Adi.

Adi Prayitno. (Foto Ist)
Adi Prayitno. (Foto Ist)

Ia juga melihat selama ini Airlangga terlalu sibuk urusan membatu presiden sehingga kerja-kerja politik dan aktivitas politiknya sebagai Ketum Golkar kurang atau tidak pernah terlihat oleh publik. Sementara di pihak lain sudah mulai melakukan itu semua. 

“Jadi publik harus tahu bahwa ketua umum partai itu harus maju dan harus terlihat . Apalagi Airlangga ini sangat realitis untuk maju di pilpres nanti karena dia ketum umum partai besar,” tutur Adi. 

Dalam sejarahnya Golkar itu selalu punya jagoan di pilpres. Baru pada tahun 2019 saja Golkar tidak punya. Maka untuk 2024, Adi menilai sudah saatnya Golkar memiliki jagoannya sendiri. Apakah Airlangga Hartarto siap untuk posisi ini?