Bobby Nasution Pastikan Ketersediaan Tabung Oksigen di Medan Aman
Wali Kota Medan Bobby Nasution (Satria H/VOI)

Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution memastikan ketersediaan tabung oksigen di wilayahnya aman. Penegasan disampaikan Bobby terkait kondisi kekurangan tabung oksigen di sejumlah daerah di Indonesia. 

Bobby Nasution mengatakan ketersediaan tabung oksigen diselaraskannya dengan ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19. 

Baginya, jika terjadi peningkatan BOR, tentu ketersediaan tabung oksigen akan dibutuhkan lebih banyak lagi. 

"Stok (tabung oksigen) aman, tadi sudah cek ke rumah sakit kita, swasta aman. Ini berbanding lurus dengan BOR. Kalau BOR meningkat tentunya kebutuhan meningkat, stok pasti agak dikit menurun. Tapi untuk hari ini stok kita masih banyak di seluruh rumah sakit," kata Bobby Nasution, Senin 5 Juli.

Bobby Nasution enggan mengomentari kabar kenaikan harga tabung oksigen di Pulau Jawa. Baginya, yang terpenting yakni selalu memastikan ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit. 

"Kalau hari ini kita ikut membeli, tentunya ini akan menimbulkan gejolak, makanya kita selalu hitung. Contohnya di RS Pirngadi sebelum COVID stok 100 (tabung), ketika masa COVID dinaikan 100 persen jadi 200 tabung," sambung dia. 

Bobby Nasution memastikan, dirinya akan terus menghitung ketersediaan tabung oksigen di 60 rumah sakit rujukan COVID-19 di Medan. Dia berharap, angka penyebaran virus corona di Medan terus menurun. 

"Hari ini selama ini, stok belum pernah habis, jangan sampai habis. Penghitungan ini di 60 rumah sakit rujukan COVID stoknya terus dipantau. Bukan hanya oksigen, tapi ruangan juga," ujar Bobby.  

"Kemarin sempat 75 persen BOR kita tapi oksigen nggak ada kekurangan. Mudah-mudahan BOR kita tak naik lagi," sambungnya. 

Saat ini, ungkap Bobby Nasution tingkat BOR di Kota Medan stabil di 36 persen. Untuk ruang isolasi dan ICU mencapai 46 persen. 

"Fatality Rate kita hari ini 3,6 persen. Untuk Positivy Rate agak tinggi sekitar 27 persen. Itu jangka waktu 2 minggu terakhir, karena per 2 minggu kita ambil," ujar dia.