Anies Soal PPKM Darurat: Bukan untuk Mengosongkan Jalan Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat semata-mata hanya untuk menyelamatkan semua orang dari penyebaran COVID-19. Sehingga, masyatakat diminta untuk menaati kebijakan tersebut.

"Ini adalah usaha untuk menyelamatkan. Ini bukan untuk mengosongkan jalan jalan di Jakarta. Ini adalah untuk menyelamatkan kita semua, menyelamatkan anda, keluarga anda, menyelamatkan keluarga kita semua," ucap Anies di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu, 4 Juli.

Karena itu, bagi masyarakat yang tidak masuk dalam sektor esensial dan kritikal diminta untuk tetap di rumah. Dengan cara itu sama saja membantu pemerintah untuk mengeluarkan Indonesia dari masa pandemi COVID-19.

"Saya ingin ingatkan kepada semua bahwa pembatasan mobilitas harus di mulai dari diri kita masing-masing," kata dia.

"Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak. Bila tidak maka ikhtiarkan untuk di rumah, tetap di rumah," sambung dia.

Tapi, jika masyarakat tak menaati dan tetap memilih keluar rumah dan berdampak pada terus meningkatnya kasus COVID-19, bukan tak mungkin skema PPKM Darurat akan diperpanjang. Sehingga, Anies menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

"Ada satu hal penting, kita ingin ini cepat selesai atau ingin lama selesai, kalau ingin cepat selesai semua bertahan di rumah. Kalau mau lama selesainya maka kita semua bergerak keluar, pasti akan lama selesainya," kata Anies.

"Ini bisa 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu. Sangat tergantung pada kecepatan kita. Di negara lain ada sampe 10 season 9 minggu baru kembali kepada situasi normal," imbuhnya.