Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut berapa pun personel yang dikerahkan di titik penyekatan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak akan berpengaruh. Sebab, kesadaraan masyarakat untuk menaati aturan menjadi kunci utama mensuskseskan PPKM Darurat. Jadi kita semua tak boleh bandel ya.

Pernyataan ini menanggapi masih adanya masyarakat yang mencoba menerobos penyekatan hingga berujung perdebatan dan viral di media sosial. Salah satunya terjadi di titik penyekatan Kalimalang, Jakarta Timur.

"Mau berapa ribu pun petugas diturunkan ke jalan, kalau masyarakatnya tidak mau tertib ya tidak akan bisa. Jadi untuk menyukseskan PPKM Darurat ini harus ada kesadaran juga dari pihak masyarakat," ucap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Sabtu, 3 Juli.

Sambodo pun menegaskan, PPKM Darurat merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah agar kasus positif COVID-19 yang saat itu terus bertambah banyak bisa ditekan. Salah satu faktor penyebab  tingginya penularan karena mobilitas masyarakat yang tinggi. Untuk sementara masyarakat diminta menahan diri, diam di rumah dulu.

"PPKM Darurat harus berbeda dari hari-hari biasanya, PPKM Darurat harus mampu menurunkan pergerakan orang kalau kita ingin menurunkan angka COVID-19 melandai," kata dia.

"Tapi kalau masih begini terus, sampai kapan? RS sudah semakin kewalahan, pemakaman sudah 300 orang lebih meninggal setiap haru, apa masih mau terus begini?" sambung Sambodo.

Karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi kebijakan yang ada. Tujuan PPKM Darurat semata-mata hanya untuk menyehatkan masyarakat. "Mari sama-sama mensukseskan  PPKM Darurat, karena sebanyak apa pun petugas diturunkan kalau masyarakat tidak mau patuh pasti akan ada seribu jalan," tandas Sambodo.