JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung menutup sementara layanan pasien COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) per Jumat, 2 Juli. Hal itu dilakukan seiring lonjakan pasien.
Kabar itu diumumkan pihak rumah sakit lewat akun media sosial mereka. Ada keterbatasan sarana dan prasarana, tulis mereka dalam keterangan. "Maka untuk keselamatan pasien di RSUD Kota Bandung, kami beritahukan bahwa pelayanan IGD khusus COVID-19 ditutup," tulis mereka.
Meski begitu pihak rumah sakit tetap memberi layanan kesehatan untuk IGD non-COVID-19. Penutupan berlaku mulai pukul 00.00 WIB pada 2 Juli hingga waktu yang belum ditentukan.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengonfirmasi hal itu. Ia diberitahu bahwa pihak rumah sakit kewalahan menangani pasien COVID-19. Pihak rumah sakit juga melaporkan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar virus corona.
BACA JUGA:
"Kemarin, beberapa rumah sakit, Edelweiss, Cibabat, Majalaya, terus tadi pagi (RSUD Kota Bandung) menyampaikan bahwa mereka sudah berat. Bukan hanya sekadar penuhnya tempat rumah sakit menerima pasien, ditambah lagi nakesnya yang ada terpapar juga," kata Oded, Jumat, 2 Juli.
Oded merespons kondisi ini dengan menggerakkan Sekda serta Dinas Kesehatan Kota Bandung. Selain banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar, pihak rumah sakit juga mengalami keterlambatan distribusi oksigen. Hal ini, kata Oded jadi perhatian serius pemerintah.
"Oksigen kemarin bermasalah juga sempat berkurang karena mobil-mobilnya ke Jakarta dulu. Tadi malam sudah pada kurang, Insya Allah sudah lancar lagi. Oksigen stok aman, hanya kemarin masalahnya manajerial saja," Oded.