Diam-diam, Moon Jae-in Berbalas Surat dengan Kim Jong-un Sebelum Ketemu Joe Biden
Presiden Moon Jae-in bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (Wikimedia Commons/Cheongwadae)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikabarkan bertukar surat untuk menjajaki prospek pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, jelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Mei lalu, menurut surat kabar JoongAng Ilbo, Jumat 2 Jumat. 

Presiden Moon berharap menggunakan pertemuan dengan Biden sebagai kesempatan, untuk menghidupkan kembali pembicaraan yang macet dengan Kim dan mendesak Washington untuk menangani masalah ini dengan lebih mendesak. 

Presiden Moon disebut mengirim surat kepada Kim Joong-un untuk mencari cara mengadakan pertemuan puncak, termasuk online, jika mungkin, seperti yang dia usulkan secara terbuka pada Januari, mengingat pandemi virus corona, kata surat kabar itu, mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya.

Mengutip Reuters, Namun, tidak disebutkan bagaimana tanggapan Kim. Kantor Moon tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Pemahaman saya adalah, kedua pemimpin bertukar surat di sekitar KTT Korea Selatan-AS," kata sumber itu. 

kim jong-un dan moon jae-in
Presiden Moon Jae-in bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (Wikimedia Commons/Cheongwadae)

"Saya telah mendengar bahwa melalui surat, kedua pemimpin membahas bagaimana mengadakan pertemuan puncak seperti konferensi video," lanjut sumber tersebut.

Presiden Moon dan Presiden Biden menyatakan kesediaan mereka untuk terlibat dengan Korea Utara setelah pertemuan Bulan Mei.

Tetapi, Presiden Biden tidak menunjukkan niat untuk mengurangi sanksi, sejalan dengan sikap keras kepala Pyongyang. Dia mengatakan dia "tidak memiliki ilusi" tentang sulitnya membuat Kim meninggalkan senjata nuklir.

Pembicaraan denuklirisasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat telah dihentikan, sejak kegagalan Kim dan mantan Presiden AS Donald Trump mencapai kesepakatan dalam pertemuan puncak kedua di Vietnam Februari 2019 lalu. 

Kondisi tersebut menyebabkan memburuknya hubungan antar-Korea, karena Moon telah menawarkan untuk memainkan peran mediator.

Untuk diketahui, Korea Utara secara konsisten mengkritik dan mengolok-olok Moon dan pemerintahannya. Tahun lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung kedua Korea yang dibangun di wilayahnya.