JAKARTA - Perusahaan milik mantan Presiden Donald Trump dan kepala keuangnnya Allen Weisselberg menyatakan tidak bersalah, atas apa yang disebut Jaksa New York sebagai penipuan pajak, yang timbul dari penyelidikan terhadap bisnisnya.
Dakwaan terhadap Trump Organization dan kepala keuangannya adalah yang pertama setelah penyelidikan selama hampir tiga tahun yang dilakukan oleh Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance yang bergabung dengan Jakasa Agung New York Letitia James pada Bulan Mei.
Konsekuensi hal ini dapat berdampak pada hubungan Trump Organization dengan bank dan mitra bisnis, memengaruhi masa depan politik Trump yang berencana untuk maju kembali dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 mendatang.
Meski belum didakwa, Trump yang berasal dari Partai Republik kembali mengulangi klaimnya jika penyelidikan tersebut adalah 'perburuan penyihir' politik, merujuk pada Vance dan James yang merupakan seorang Demokrat.
Terkait tuduhan penipuan pajak, jaksa menuduh Trump Organization dan Weisselberg sejak 2005 telah menipu otoritas pajak, dengan memberikan keuntungan di luar pembukuan kepada eksekutif perusahaan.
Weisselberg didakwa menyembunyikan pendapatan 1,76 juta dolar AS, termasuk sewa apartemen Manhattan, pembayaran sewa untuk dua kendaraan Mercedes-Benz dan uang sekolah untuk anggota keluarga, dengan Trump menandatangani cek untuk uang sekolah itu sendiri.
Jaksa mengatakan ini memungkinkan Weisselberg, yang telah bekerja untuk Donald Trump selama sekitar 48 tahun, menghindari pajak sekitar 900.000 dolar AS dan mengumpulkan 133.000 dolar AS dalam pengembalian uang yang tidak pantas dia terima.
"Terus terang, ini adalah skema pembayaran ilegal yang luas dan berani," kata Asisten Jaksa Wilayah Carey Dunne pada dakwaan para terdakwa di Pengadilan Kriminal Manhattan, mengutip Reuters Jumat 1 Juli.
"Ini bukan praktik standar dalam komunitas bisnis, juga bukan tindakan seorang karyawan yang nakal atau terisolasi," sambungnya.
Catatan dakwaan yang diajukan di antaranya skema penipuan, penipuan pajak dan pemalsuan catatan bisnis. Weisselberg juga didakwa dengan pencurian besar, yang membawa hukuman penjara maksimum 15 tahun. Sementara, Trump Organization dapat menghadapi denda dan hukuman lain jika terbukti bersalah.
"Jika tuduhan dalam dakwaan itu benar, ini adalah penggelapan pajak yang sangat cepat. Sangat sulit untuk percaya bahwa ini bisa terjadi tanpa sepengetahuan orang di atas," kata Daniel Hemel, profesor hukum pajak di University of Chicago.
Tuduhan hari Kamis dapat meningkatkan tekanan pada Weisselberg untuk bekerja sama dengan jaksa, yang dapat menjadi penting untuk setiap kasus di masa depan terhadap mantan Presiden Donald Trump.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan, "Perburuan penyihir politik oleh Demokrat Kiri Radikal, dengan New York sekarang mengambil alih tugas, berlanjut. Ini memecah belah negara kita tidak seperti sebelumnya!"
Sementara, Vance dan James turut menghadiri dakwaan Hari Kamis. "Penyelidikan ini akan berlanjut, dan kami akan mengikuti fakta dan hukum ke mana pun mereka mengarah," kata James, yang telah melakukan penyelidikan perdata terkait, dalam sebuah pernyataan.
"Dia akan melawan dakwaan ini di pengadilan," kata pengacara Weisselberg, Mary Mulligan dan Bryan Skarlatos dalam pernyataan bersama sebelum dakwaan diumumkan.
Terpisah, Alan Futerfas, seorang pengacara untuk Trump Organization, mengatakan kepada wartawan, pihaknya sangat optimis tuduhan itu tidak akan merugikan bisnis mereka secara signifikan.
"Jika nama perusahaan ini adalah sesuatu yang lain, saya tidak berpikir tuduhan ini akan diajukan," tukas.
BACA JUGA:
Dalam pernyataan berbeda, Trump Organization menuduh Vance menggunakan Weisselberg sebagai pion dalam upaya bumi hangus untuk menyerang Donald Trump.
"Ini bukan keadilan, ini politik," tukas perusahaan itu.