Ambulans Tak Mencukupi, DKI Antar Pasien COVID-19 Isolasi Pakai Mobil Dishub Hingga Bus Sekolah
Mobil bantuan angkut pasien COVID di Jakarta (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan,  pertambahan kasus positif COVID-19 yang melonjak di ibu kota membuat pemerintah mesti mencari alternatif kendaraan untuk mengantar pasien.

Riza mengaku, saat ini ketersediaan ambulans di Jakarta tak mencukupi untuk mengantar semua pasien COVID-19 dari rumah menuju tempat isolasi terkendali. Sehingga, kendaraan milik dinas lain ikut digunakan.

"Tentu semua dinas bekerja sama. Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan. Semua dinas di Jakarta, bersinergi, berkolaborasi, membantu, karena ini masalah kita bersama," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Juni.

Riza menuturkan, saat ini ambulans yang ada dipergunakan untuk pasien COVID-19 dengan kategori gejala sedang dan berat. 

Sementara, pasien OTG dan gejala ringan diantar menggunakan kendaraan Dinas Perhubungan hingga bus sekolah menuju tempat isolasi.

"Jadi, selain ambulans, kita juga menggunakan mobil bus sekolah dan perbantuan Dishub untuk membawa mengantar pasien yang OTG atau gejala ringan," ungkap dia.

Mobil bantuan angkut pasien COVID (Istimewa) 

Sejak beberapa hari ini, mobil operasional Dinas Perhubungan di masing-masing kecamatan mulai dialihfungsikan untuk mengantar pasien COVID-19.

Tempat duduk pada bagian tengah dan belakang dalam mobil dicopot untuk menyesuaikan kebutuhan dalam mengevakuasi pasien COVID-19. Lalu, tempat duduk sopir dan tempat pasien disekat dengan plastik untuk mencegah penularan virus.

Pasien COVID-19 tak bisa langsung meminta pihak kecamatan untuk menjemput dan mengevakuasi menggunakan kendaraan dishub. Sebab, dalam melakukan operasional kendaraan, petugas berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 tingkat RT dan RW.