JAKARTA - Pengendara Mitsubishi Pajero berinisial OK alias OT mendadak viral di media sosial. Dia berperilaku arogan dengan menganiaya sopir truk kontainer bahkan sampai melakukan perusakan.
Hanya saja, aksi arogannya itu berujung pahit. Dia mesti mendekam di balik jeruji besi usai ditangkap polisi karena aksinya itu.
Aksi arogan ini bermulu ketika OK alias OT melintas di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Hanya karena tak terima diklakson oleh sopir truk kontainer, dia bersikap arogan.
Pria yang bekerja sebagai pencari calon pelaut ini menghadang truk kontainer tersebut. Kemudian, dia memukul si sopir dengan tongkat hingga luka-luka. Bahkan, memecahkan kaca depan truk.
Aksinya itu pun viral di media sosial. Sebab, dia dianggap melakukan pelanggaran pidana.
Polisi pun memburu keberadaan OK alias OT. Tak lama kemudian, dia berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta.
Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi mengatakan, pelaku ditangkap setelah kabur ke beberapa daerah. Dari keterangan sementara, pelaku takut ditangkap setelah viral di media sosial.
"(Ditangkap) Di bandara Soekarno-Hatta. Jadi yang bersangkutan kemarin itu kabur ke Jawa Timur. Tepatnya ke arah Trenggalek kan. Dari sana tim kita berangkat ke sana untuk menangkap yang bersangkutan ternyata dia bergerak lagi ke arah Surabaya. Dari Surabaya ke daerah Bandara Juanda," ucap Nasriadi kepada wartawan, Senin, 28 Juni.
"Pas di Juanda itu kita cek manifes ternyata dia terbang ke Jakarta. Nah tim yang di Jakarta sudah standby di sini jadi kita tangkap," sambung dia.
BACA JUGA:
Dengan tertangkapnya OK alias OT, rangkaian pemeriksaan pun dilakukan. Hasil sementara penyebab aksi aroganya itu hanya karena masalah sepele.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut pelaku tak terima diklakson oleh sopir truk. Sehingga, pelaku memutuskan untuk menghentikan truk dan bersikap arogan.
"(Pelaku) Merasa karena diklakson terlalu besar oleh si truk sehingga dia emosi kemudian memukul," kata Yusri.
Bahkan, sikap arogan dari pelaku seolah membuatnya tak memperdulikan siapapun. Padahal, warga sekitar sudah mencoba melerai tapi pelaku dengan arogan terus menganiaya hingga memecahkan kaca truk kontainer.
"Korbannya sempat dipukul sampai tulangnya retak ini pada saat turun pertama yang melalui kaca mungkin keliatan," kata Yusri.
"Bahkan sudah menghentikan kendaraan masih turun lagi memecahkan kaca dari truk tersebut," sambung dia.
Di sisi lain, sikap arogannya itu justru menyebabkan permasalahan yang semakin panjang. Sebab, terungkap OK alias OT menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.
"Nomor yang digunakan adalah pada saat itu B 1861 QH ini adalah nomor palsu," kata Yusri.
Sebenarnya, nomor polisi pada kendaraan pelaku yakni, B 1086 VJA. Pelaku sengaja membuat pelat nomor palsu karena pajak kendaraannya itu sudah mati atau lewat dari masa berlaku.
"Ini dia ketok sebenarnya kendaraannya ini sudah mati, masa berlakunya 12 bulan 5 2020," kata Yusri
Sehingga, dengan membuat pelat nomor palsu itu dia tidak perlu khawatir akan tindak petugas.
"Ini salah satu motifnya juga mengapa menggunakan nomor palsu karena kendaraanya ini sudah tidak berlaku lagi sejak bulan 5, tanggal 12 tahun 2020," kata Yusri
Dengan adanya rangkaian kasus ini, bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun untuk tidak bersikap arogan ketika berkendara. Sebab, semua sudah ada aturan yang harua ditaati.