Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi capaian vaksinasi COVID-19 yang tembus di angka 1,3 juta suntikan pada Sabtu, 26 Juni. 

Jokowi mengatakan capaian tersebut lebih cepat dari target yang telah ditetapkannya yaitu 1 juta suntik per hari mulai Juli mendatang.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi, menyampaikan penghargaan yang tinggi atas capaian 1,3 juta vaksinasi pada hari Sabtu, 26 Juni sehingga lebih cepat dari target 1 juta vaksinasi per hari yang ditetapkan mulai Juli 2021," kata Jokowi dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Juni.

Jokowi mengatakan, capaian ini bisa terjadi karena kerja keras dan gotong royong semua pihak mulai dari Kementerian Kesehatan, TNI Polri, pemerintah daerah, hingga BUMN, dan swasta yang turut membantu. Selain itu, apresiasi juga diberikan terhadap masyarakat yang telah menjalankan program vaksinasi.

Walaupun telah mencapai target, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk tetap bekerja keras dalam melaksanakan vaksinasi COVID-19. Bahkan, target 1 juta dosis vaksinasi akan ditingkatkannya menjadi 2 juta dosis pada Agustus mendatang.

"Saya mengingatkan bahwa seluruh pihak tetap harus bekerja keras agar target 1 juta per hari vaksinasi terjaga sampai akhir Juli dan dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021 yaitu mencapai 2 juta dosis perhari," ungkapnya.

Sementara kepada masyarakat, Jokowi berharap tak ada lagi yang ragu untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Apalagi, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin Sinovac untuk diberikan kepada anak-anak usia 12-17 tahun.

"Dalam menekan COVID-19, ini hanya dapat dilakukan dengan upaya bersama. Untuk itu saya mohon kepada bapak, ibu, kita semua untuk tidak ragu divaksin," tegasnya.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah di tengah peningkatan kasus COVID-19 serta disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Sekali lagi saya ingatkan tinggalah di rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak," pungkasnya.