JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal di Lapangan Bhayangkara, Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga melakukan video conference dengan Polda seluruh provinsi. Pertama, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi melaporkan kegiatan vaksinasi massal di provinsinya.
"Hari ini telah dilaksanakan secara serempak di 35 polres di 340 titik. Polda jateng mendapat 141 ribu dosis vaksin dan ini terbagi habis, mulai jam 8 sampai 5 sore," kata Lutfi dalam laporannya kepada Jokowi, Sabtu, 26 Juni.
Menanggapi hal itu, Jokowi lalu menantang Lutfi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi hingga dua kali lipat dari sebelumnya.
"Vaksinasi 141 ribu dalam satu hari, kalau ditingkatkan jadi dua kali, bisa ndak?" tanya Jokowi.
"Sanggup. Sanggup, Bapak," jawab Lutfi.
Jokowi lalu meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera menyiapkan distribusi vaksin COVID-19 lebih banyak ke seluruh daerah.
Setelah itu, Jokowi lalu meminta laporan dari Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra. Panca menjelaskan saat ini vaksinasi massal dilakukan pada 28 polres jajaran di 146 titik. Pada hari ini, Sumatera Utara menerima 66.790 masyarakat yang melakukan vaksinasi massal.
BACA JUGA:
"Kalau kegiatan hari ini diteruskan, kemudian 1 Juli dilipatkan dua kali, sanggup ndak," tanya Jokowi.
"Sanggup Bapak Presiden," jawab Panca.
Hal yang sama juga Jokowi lakukan kepada Kapolda Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Maluku. Usai melakukan video conference, Jokowi mengingatkan kembali kepada daerah soal target satu juta dosis vaksinasi per hari.
"Saya berharap, dimulai hari ini, target satu juta vaksin untuk seluruh Indonesia betul-betul terus kita jaga, sampai nantinya bulan Juli. Nanti, bulan agustus akan kita beri target dua kali dari yang ada sekarang ini," jelas Jokowi.
Per tanggal 25 Juni 2021, telah ada 25.482.036 orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 12.912.623 vaksinasi dosis kedua. Sementara, total sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 mencapai 40.349.049 orang.
Terkait
